Jakarta – Erick Thohir, Menteri Negara BUMN terpilih sebagai Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) periode 2021-2024 menggantikan Wimboh Santoso dalam Musyawarah Nasional ke 5 MES yang berlangsung di Jakarta 23 Januari 2021.
Erick Thohir terpilih sebagai ketua umum melalui keputusan 11 orang tim formatur yang dipimpin oleh KH. Ma’ruf Amin setelah melalui banyak pertimbangan dan masukan dari pengurus dan anggota.
Munas MES ke lima ini diikuti oleh perwaklian Pengurus Pusat, Pengurus Wilayah dari 29 Provinsi, Pengurus Wilayah Khusus di 9 Wilayah Luar Negeri dan Pengurus Daerah dari 95 Kabupaten/Kota serta peserta peninjau dari para pemangku kepentingan dan mitra kerja MES.
Mendapatkan amanat sebagai ketua umum MES, Erick Thohir langsung mengungkapkan empat program kedepan dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Empat program itu di antaranya; pertama, mengembangkan pasar industri halal di dalam dan di luar negeri, kedua terus mengembangkan industri keuangan syariah. Ketiga investasi yang bersahabat yang melibatkan pengusaha daerah dan Keempat pembinaan yang dimulai dari pedesaan secara berkelanjutan.
“Saya ingin mengajak seluruh pengurus MES untuk saling bertukar pikiran, karena bapak-bapak ibu-ibu adalah ujung tombak terdepan yang tahu denyut nadi apa yang terjadi di daerah. Kami ingin berkolaborasi tentunya dengan seluruh masyarakat sehingga dapat membantu pemikiran. Hal yang kita sepakati program-program ini adalah program-program real program-program nyata yang harus diimplementasikan,” ujar Erick dalam sambutannya pada Musyawarah Nasional V Masyarakat Ekonomi Syariah, 23 Januari 2021.
Erick bukan orang baru di industri syariah. Saat ini Erick juga merupakan Wakil Ketua Umum Pengembangan Ekonomi Digital dan Keuangan Sosial Islam di Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) sejak 2019.
Munas diikuti oleh perwaklian Pengurus Pusat, Pengurus Wilayah dari 29 Provinsi, Pengurus Wilayah Khusus di 9 Wilayah Luar Negeri dan Pengurus Daerah dari 95 Kabupaten/Kota serta peserta peninjau dari para pemangku kepentingan dan mitra kerja MES.
Dalam Munas MES ke 5 ini terungkap, para pengurus daerah menginginkan perhatian yang lebih dibandingkan periode sebelumnya. Banyak yang menyayangkan, ketidak hadiran Ketua Umum, Wimboh Santoso dalam sesi Laporan Pertanggung -jawaban, karena tugas sebagai Otoritas Jasa Keuangkan (OJK). Laporan pertanggung jawaban periode sebelumnya yang dibacakan oleh Sekretaris Umum, meski laporannya diterima tapi dengan catatan dari pengurus daerah.
Dikutip dari laman resminya, MES merupakan organisasi nirlaba yang bertujuan untuk mengembangkan dan mempercepat penerapan sistem ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. MES menjadi wadah yang inklusif dalam menghimpun seluruh sumber daya yang ada dan membangun sinergi antar pemangku kepentingan.
Sebagai informasi, Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per November 2020, total aset keuangan syariah Indonesia (tidak termasuk saham syariah) mencapai Rp1.770,32 triliun. Terdiri dari perbankan syariah Rp592,35 triliun, Industri Keuangan Non Ban (INKB) Rp113,16 triliun, dan pasar modal syariah Rp1.063,81 triliun.
Sementara untuk sektor pasar modal syariah, per 20 November 2020, kapitalisasi saham syariah mencapai Rp3.362,66 triliun. Sementara itu jumlah outstanding sukuk korporasi dan sukuk negara masing-masing Rp31,63 triliun dan Rp960,38 triliun. Selain itu, reksa dana syariah mencatatkan total nilai aktiva bersih mencapai Rp71,8 triliun. (*) Dikcy F Maulana
Editor: Rezkiana Np