Jakarta – Satgas Penanganan Covid-19 mengungkapkan, saat ini varian baru virus Sars-Cov2 belum muncul di Indonesia. Menurut Satgas, tren peningkatan kasus Covid-19 beberapa minggu terakhir bukan disebabkan oleh varian virus Covid-19.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan bahwa peryataan tersebut terbukti dari hasil pelacakan genum Sequencing oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman. Sampai saat ini, Lembaga Eijkman belum menemukan varian virus Sars-Cov2 seperti yang terjadi di Inggris.
“Hasil pelacakan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman menyatakan bahwa jumlah whole genum sequencing yang telah dikumpulkan kepada GISIAID atau bank data influenza di dunia sebanyak 244, tidak ditemukan mutasi B117 sampai saat ini,” tegas Wiku saat memberikan keterangan pers virtual yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, 21 Januari 2020.
Untuk itu, mutasi virus Covid-19 dapat dicegah dengan memperlambat laju penularan Covid-19. Selain pembatasan mobilitas masyarakat, penerapan ketat disiplin protokol kesehatan juga berguna untuk menutup ruang bagi virus mereplikasi dirinya.
Satgas Penanganan Covid-19 mengingatkan masyarakat agar tidak lengah dalam menerapkan protokol kesehatan, utamanya 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan. Dengan menerapkan prokes, masyarakat akan dapat menjaga diri sendiri dan keluarga dari Covid-19.
“Jika kita lengah menjalankan disiplin protokol kesehatan, maka cepat atau lambat kita sendirilah yang akan menjadi bagian dari angka penambahan kasus positif maupun berada di ruang perawatan Covid-19,” pesan Wiku. (*) Evan Yulian Philaret