IDI: Menolak Vaksin Merugikan Orang Lain

IDI: Menolak Vaksin Merugikan Orang Lain

Jakarta – Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI ), Prof Zubairi Djoerban menegaskan, program vaksinasi covid-19 bukan hanya melindungi diri sendiri namun juga melindungi seluruh masyarakat sekitar.

Zubairi bahkan mengatakan, bagi orang yang menolak vaksin bakal merugikan orang sekitarnya.

“Vaksinasi tak hanya untuk melindungi diri. Tapi juga menciptakan kekebalan komunal yang akhirnya melindungi semua orang. Kalau menolak, tidak hanya merugikan diri sendiri, tapi juga orang lain dan orang terdekat. Ini kan soal kesadaran. Semoga lekas paham,” kata Zubairi dikutip dari akun Twitternya @Profesorzubairi, Sabtu 16 Januari 2021.

Ke depannya dirinya mengimbau Pemerintah Pusat, daerah maupun Satgas Covid-19 untuk terus mengedepankan edukasi ke masyarakat. Menurutnya, keputusan ingin atau tidak seseorang divaksinasi merupakan keputusan pribadi seseorang.

“Isu penolakan vaksin riuh. Jawaban saya terus kedepankan edukasi. Kalau sudah, ya di kedokteran itu ada konfidensialitas dan consent. Artinya, setelah dijelaskan, pasien tinggal pilih, mau disuntik atau tidak, mau obat ini atau tidak,” jelas Zubairi.

Sebagai informasi saja, pada tahap pertama, sebanyak 1,2 juta vaksin asal Sinovac sudah didistribusikan ke berbagai provinsi di Indonesia. Beberapa daerah juga telah melakukan vaksinasi yang dimulai pertama kali oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada (13/1).

Vaksin buatan China itu juga tercatat telah mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari BPOM dengan efikasi 65,3% serta telah mendapat sertifikat Halal dan Suci dari MUI. (*)

Editor: Rezkiana Np

Related Posts

News Update

Top News