Jakarta–Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini (19/2) diperkirakan akan melanjutkan tren apresiasinya. Hal ini didorong oleh sentimen positif dari kebijakan suku bunga Bank Indonesia (BI)
“Rupiah diharapkan dapat menguat terhadap Dolar AS, seiring dengan Rapat Dewan Gubernur BI yang memutuskan untuk memangkas tingkat suku bunga,” ujar analis PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada dalam risetnya, Jakarta, Jumat, 19 Februari 2016.
Menurutnya, pasca-pengumuman hasil RDG-BI yang memutuskan untuk menurunkan tingkat suku bunga acuan sebesar 0,25% menjadi 7%, laju Rupiah kembali menguat terhadap Dolar AS. Diharapkan Rupiah mampu menjaga kestabilannya menuju level Rp13.300 sebagai resistance berikutnya.
“Laju Rupiah akan berada di level Rp13.485-Rp13.300,” tukasnya.
Lebih lanjut Reza menilai, pergerakan positif pada Rupiah tersebut di luar perkiraan NH Korindo sebelumnya, karena pada umumnya penurunan suku bunga akan direspons negatif oleh pergerakan valuta asing.
Sementara Di sisi lain, lanjut dia, pemangkasan BI Rate dalam dua bulan berturut-turut telah membuat pelaku pasar kembali meyakini bahwa fundamental ekonomi Indonesia semakin pulih di tengah ketidakpastian kondisi global.
“Sebelumnya, kami menyampaikan laju Rupiah terlihat masih akan melemah terhadap Dolar AS, seiring dengan aksi tunggu pelaku pasar terhadao RDG-BI,” ucapnya.
Sebagaimana diketahui, selain menurunkan BI Rate menjadi 7%, BI juga menurunkan suku bunga Deposit Facility menjadi 5% dan Lending Facility menjadi 7,75%. Serta, menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) primer menjadi 6,5%. (*) Rezkiana Nisaputra