Jakarta – Anggota Sub Bidang Tracing, Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Dr. dr. Retno Asti Werdhani mengatakan, stigma negatif masyarakat bagi penderita covid-19 menjadi tantangan sendiri bagi petugas kesehatan dalam menelusuri kontak erat (tracker) penderita covid-19.
Oleh karena itu, masyarakat dihimbau untuk tidak panik dan menghindari stigma negative dari penderita covid-19.
“Fungsi tracer kita ini ingin membantu dan mengidentifikasi mereka. Kita bantu dan pastikan kebutuhan kesehatan mereka terpenuhi. Nah proses tracing ini jadi terhambat,” kata Retno melalui kanal Youtube BNPB Indonesia, seperti dikutip Senin 28 Desember 2020.
Retno menambahkan, akibat stigma negatif tersebut beberapa masyarakat bahkan enggan ke Rumah Sakit (RS) untuk diperiksa kesehatannya. Padahal, setiap masyarakat harus mendeteksi sedini mungkin terkait Covid-19.
“Dengan stigma negatif itu mereka kalau batuk dikit malah takut ke rumah sakit takut di covidkan,” ucap Ratna.
Sebagai informasi saja, guna memutus penyebaran covid-19, selain menggencarkan protokol kesehatan (prokes) 3M (Memakai masker, Menjaga Jarak dan Mencuci tangan),
Pemerintah Indonesia juga semakin menggiatkan 3T, singkatan testing, tracing, dan treatment. (*)
Editor: Rezkiana Np