Jakarta – Ekonom senior UI Faisal Basri menilai Pemerintah Indonesia tidak begitu mementingkan sektor kesehatan, hal tersebut tercermin dari anggaran kesehatan pada 2021 yang menurun bila dibandingkan dengan anggaran tahun 2020. Dimana diketahui, anggaran kesehatan RAPBN 2021 mengalami penurunan dari Rp212,5 triliun pada 2020 menjadi Rp169,7 triliun di 2021.
Faisal justru geram atas sikap Pemerintah yang justru meningkatkan anggaran infrastruktur di tahun 2021 ditengah pandemi covid-19 yang belum berakhir di Indonesia. “Sadarilah bahwa (Pemerintah) kita ini kikir pada sektor kesehatan,” kata Faisal pada diskusi virtual di Jakarta, Jumat 18 Desember 2020.
Faisal menambahkan, pada RAPBN 2021 anggaran pembangunan infrastruktur telah mencapai Rp414 triliun atau naik dari anggaran tahun 2020 sebesar Rp281,1 triliun. Dirinya juga mengkritisi anggaran kesehatan RI terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang masih rendah bila dibandingkan dengan negara lain. Tak hanya itu, pertumbuhan anggaran kesehatan RI terhadap PDB juga dinilai terus turun setiap tahunnya.
Menurutnya, persentase kenaikan anggaran kesehatan RI terhadap PDB masih lebih rendah dari negara-negara asia lain seperti Myanmar, Filipina serta India. “Persentase kenaikan anggaran kesehatan terhadap PDB Myanmar itu 4,7% terhadap PDB ,Filipina 4,4%, India 3,5 % pokoknya sebagian negara di dunia yang lower midle income itu lebih tinggi dari Indonesia yang hanya 3%,” tukas Faisal. (*)
Editor: Rezkiana Np