BI Masih Akan Terapkan Kebijakan Bunga Rendah di Tahun Depan

BI Masih Akan Terapkan Kebijakan Bunga Rendah di Tahun Depan

Jakarta – Guna mendorong pemulihan ekonomi nasional, Bank Indonesia (BI) mengaku, penerapan kebijakan suku bunga rendah masih akan tetap berlanjut. Kebijakan tersebut akan dipertahankan hingga tahun 2021 dan bergantung pada perkembangan inflasi.

“Untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional, BI akan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Kemudian suku bunga rendah akan kami lanjutkan sampai ada tanda-tanda inflasi meningkat,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelar virtual di Jakarta, Senin, 7 Desember 2020.

Kebijakan suku bunga rendah dan pelonggaran kebijakan moneter masih akan tetap dilakukan Bank Sentral, sebagai salah satu upaya mendorong pertumbuhan kredit serta mendukung pemulihan ekonomi nasional.

Hal ini, kata Perry, menjadi bagian dari 5 arah kebijakan yang perlu dilakukan untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi, yaitu pembukaan sektor-sektor produktif dan aman, percepatan stimulus fiskal (realisasi anggaran), peningkatan kredit dari sisi permintaan dan penawaran, stimulus moneter dan kebijakan makroprudential, serta digitalisasi ekonomi dan keuangan, khususnya UMKM.

“Prospek ekonomi yang positif dapat kita tempuh dengan sinergi. Bauran arah kebijakan itu harus didukung satu prasyarat, yakni vaksinasi dan disiplin protokol kesehatan Covid-19,” imbuhnya.

Sebagai informasi, sepanjang tahun ini, Bank Indonesia  sudah menurunkan suku bunga sebanyak lima kali. Saat ini suku bunga berada di level terendah sepanjang sejarah, yakni 3,75%.

BI sendiri, lanjut Perry, akan mengerahkan semua instrumen kebijakannya untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional. BI juga terus memperkuat sinergi dan koordinasi dengan pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). (*) Ari Astriawan

Related Posts

News Update

Top News