Jakarta – Reni Etipa (39) tidak menyangka harus mendapatkan pengalaman yang menyedihkan saat mengalami keguguran dan janin dalam rahimnya terpaksa mendapatkan penanganan kuretase di Rumah Sakit. Ia sebelumnya bahagia karena mendapat kabar bahwa dirinya kembali hamil, namun ia tak menduga bahwa janin dalam rahimnya tidak berkembang.
“Saat itu sudah sangat senang karena mendapat kabar bahwa saya hamil kembali. Namun setelah beberapa bulan, saya merasakan ada yang tidak biasa dengan kehamilan saya. Kemudian saya berobat ke dokter dan ternyata janin dalam perut saya tidak berkembang. Saya sedih dan bingung,” jelas Rani melalui keterangan tertulisnya, di Jakarta, Jumat 4 Desembee 2020.
Rani menceritakan, saat itu ia sempat merasa tidak percaya apa yang terjadi, apalagi ketika dokter mengatakan bahwa ia harus menjalani operasi kuretase. Sempat juga terpikirkan berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan operasi tersebut.
Namun ternyata dia mendapat kabar bahwa operasinya ternyata ditanggung BPJS Kesehatan melalui program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN–KIS).
“Alhamdulillah saya menjadi seorang peserta JKN-KIS. Padahal jika harus membayar untuk operasi, saya bingung hendak cari uangnya kemana karena saya hanya seorang ibu rumah tangga dan suami sehari-hari dapat penghasilan dari bersawah saja,” katanya.
Selain itu, menurutnya penanganan untuk dirinya yang merupakan pasien JKN-KIS dan pasien biasa juga sama saja. Meski mendapatkan perawatan di kelas tiga, namun ia bersyukur karena tidak harus menunggu lama untuk mendapatkan penanganan masalahnya.
“Alur penanganannya tidak ribet lah. Jadi saya juga tak harus lama menahan sakit karena mesti menjalani Kuretase. Tidak ada perbedaan layanan yang saya alami,” kata Reni.
Ia merasa beruntung karena ada program JKN-KIS. Berkat adanya program tersebut, ia yang merupakan seorang yang dari keluarga ekonomi yang tidak begitu beruntung bisa mendapatkan pengobatan yang layak.
“Banyak sekali manfaat yang dirasakan dari program JKN-KIS, sangat beruntung jadi peserta JKN–KIS. Layanan bagus, mulai dari awal pemeriksaan hingga operasi. Saya dilayani dengan baik disaat kondisi sedang drop saat itu,” ujar Reni. (*)
Editor: Rezkiana Np