Jakarta – Pandemi Covid-19 dinilai membuat waktu masyarakat lebih longgar dengan melakukan segala kegiatan baik bekerja, beribadah dan belajar di rumah. Dengan begitulah kesempatan Work From Home (WFH) ini bisa dimanfaatkan untuk belajar berbahasa Inggris di rumah dengan menggunakan platform online serta menpraktekannya dalam aktifitas sehari-hari.
EF Executive Vice President for Academic Affairs Dr. Christopher McCormick bahkan mengungkapkan, berdasarkan EF English Proficiency Index (EF EPI) kecakapan berbahasa Inggris di negara Indonesia masih berada diurutan 74 dari 100 negara wilayah.
“Melalui potensi dan peluang itu, Indonesia bisa lebih meningkatkan kemampuan untuk berkomunikasi berbahasa Inggris di segala bidang secara online. Di rumah, di pekerjaan ini peluang untuk pembelajaran skill fasih berbahasa Inggris,” kata Christopher melalui video conference di Jakarta, Rabu 18 November 2020.
Dirinya juga menjelaskan, EF EPI edisi tahun 2020 telah menganalisis data 2,2 juta orang bukan penutur asli bahasa Inggris dari 100 negara dan wilayah. Dalam penelitian tersebut pada tahun ini negara Belanda tetap menduduki posisi pertama, sedangkan Denmark dan Finlandia menyusul di posisi kedua dan ketiga.
“Walaupun tahun 2020 dapat dianggap sebagai tahun yang penuh tantangan, situasi ini juga menyoroti pentingnya komunikasi yang jelas dan kerja sama lintas batas. Sebagai bahasa pengantar global, Bahasa Inggris terus menyatukan manusia dari berbagai negara, dan EF EPI memuat wawasan berharga bagi para pembuat kebijakan,” ujar Christopher.
Dari penelitian tersebut juga terungkap bahwa di seluruh dunia, orang-orang berusia 26 hingga 30 tahun memiliki kecakapan bahasa Inggris tertinggi, namun orang dewasa yang berusia di atas 40 tahun memperoleh nilai lebih baik dibandingkan orang-orang berusia 18 hingga 20 tahun. Hal ini menegaskan peran universitas dan tempat bekerja dalam mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris. (*)
Editor: Rezkiana Np