Jakarta — Di kala krisis seperti sekarang, pemerintah harus tetap berpartisipasi aktif menopang perekonomian agar tidak terpuruk semakin dalam. Hal utama yang pemerintah perlu lakukan yakni mengutamakan pengeluaran atau belanja pemerintah.
“Indonesia itu yang harus diwaspadai adalah government revenue-nya yang masih 10 persen PDB, jadi program yang mendukung belanja pemerintah itu harus terus digalakkan ya,” ujar Mirza Adityaswara, Direktur Utama Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), pada Webinar Pefindo Biro Kredit IdScore, Kamis, 15 Oktober 2020.
Ia menjelaskan lebih lanjut bahwa peningkatan pengeluaran pemerintah ini juga turut membantu menurunkan angka defisit APBN ke depannya.
“Sesuai yang disepakati dalam rapat APBN kemarin, defisit harus kembali ke 3% di tahun 2023 ya. Defisit ini tentu harus ada pendanaan. Maka dari itulah kenapa sampai tahun depan Bank Indonesia masih akan tetap membantu program pendanaan. Itulah kenapa ada bansos dan program PEN agar ekonomi Indonesia tidak jatuh terlalu dalam,” tambahnya.
Di luar itu, ia melihat bahwa perekonomian Indonesia masih cukup stabil di tengah krisis pandemi. Hal ini dapat dilihat dari tingkat inflasi nasional.
“Di indonesia saat ini inflasi hanya 1,4% year on year. Jadi bisasanya kita sebelumnya inflasi yang booming itu 2,5% sampai 3%. Sementara saat ini, inflasi hanya 1,4%,” pungkas Mirza. (*) Steven Widjaja
Editor: Paulus Yoga