Jakarta – Ketua Tim Project Management Office (PMO) yang juga menjabat Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi menyatakan, Usai mengumumkan penandatanganan conditional merger agreement (CMA) antara Bank Syariah Mandiri, BRI Syariah, dan BNI Syariah, total aset dari bank syariah BUMN hasil merger ini diproyeksikan dapat menyentuh angka Rp390 triliun di 2025.
“Di tahun 2025, ini masih proyeksi, harapannya nanti total aset perbankan syariah yang bergabung ini bisa mencapai sekitar Rp390 triliun. Kemudian, target pembiayaan itu bisa mencapai sekitra Rp272 triliun, dan pendanaan sekitar Rp335 triliun. Ini masih rencana, tentunya dengan asumsi pertumbuhan yang konservatif,” ujarnya di Jakarta, Selasa, 13 Oktober 2020.
Hery melanjutkan, peleburan tiga bank syariah BUMN ini merupakan bagian dari upaya dan komitmen pemerintah untuk menjadikan ekonomi syariah sebagai pilar baru kekuatan ekonomi di Indonesia. Dengan mmerger ini, tentunya bank memiliki modal dan kapasitas yang cukup untuk menghasilkan bisnis yang kuat, dan tentunya bisa ikut serta di global market seperti di middle east.
“Secara jangka panjang, akan mendorong Indonesia sebagai salah satu pusat ekonomi dna keuangan syariah di dunia. Selain itu, kita juga masih punya potensi dari demand side untuk membangun bisnis syariah dan perbankan syariah yang punya skala internasional,” ujarnya.
Ia menambahkan, setelah bergabung, bank ini nantinya memiliki potensi untuk masuk ke dalam 10 bank syariah teratas secara global berdasarkan market capitalization. (*) Bagus Kasanjanu
Editor: Paulus Yoga