Jakarta – Pandemi covid-19 telah menekan berbagai kinerja bisnis termasuk industri fintech nasional. Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) bahkan merevisi kebawah proyeksi penyaluran pinjaman peer to peer (P2P) lending pada tahun 2020.
Ketua Harian AFPI Kuseryansyah menjelaskan pada awal sebelum adanya Pandemi Covid-19 pihaknya optimis industri dapat menyalurkan pinjaman senilai Rp86 triliun atau meningkat 42% secara tahunan namun saat ini pihaknya memproyeksikan angka penyaluran pinjaman di Rp60 triliun atau hanya tumbuh kisaran 5%.
“Dengan adanya pandemi Covid-19, kami memprediksi, jumlah dana yang akan disalurkan P2P lending pada 2020 menurun 30% dari estimasi awal yang kami prediksi sebelumnya,” kata Kuseryansyah melalui video conference di Jakarta, Rabu 7 Oktober 2020.
Meskipun begitu Kuseryansyah menyebut kinerja industri fintech masih sangat positif, hal tersebut tercermin dari pencapaian penyaluran pinjaman yang terus tumbuh dari tahun ke tahun.
Berdasarkan data AFPI mencatat pada 2017 hingga 2018 jumlah pinjaman yang disalurkan fintech P2P lending mengalami kenaikan signifikan sebesar 567% dari Rp 3 triliun menjadi Rp 20 triliun. Sedangkan pada 2019 meningkat 205% menjadi Rp61 triliun.
Meski diterpa pandemi, pihaknya optimis pada tahun 2021 mendatang industri fintech nasional masih akan mencatatkan penyaluran pinjaman hingga Rp89 triliun atau mampu tumbuh 48% secara tahunan.
“Meski diterpa pandemi saat ini Pemerintah terus melakukan pemulihan ekonomi hingga mengganggarkan ratusan triliun. Kami optimis tahun depan bisa mendapatkan target pertumbuhan tersebut,” tukasnya. (*)
Editor: Rezkiana Np