Jakarta – Jakarta – Akibat pandemi COVID-19, seluruh sektor bisnis mengalami tekanan, termasuk juga industri asuransi jiwa. Meski begitu, hingga semester I 2020, premi tahunan ekuivalen (APE – annual premium equivalent) Sinarmas MSIG Life (Sinarmas MSIG) mampu mencatatkan pertumbuhan 1%.
Presiden Direktur Sinarmas MSIG, Wianto Chen menyatakan, pertumbuhan ini masih berada di atas rata-rata industri asuransi jiwa yang terkoreksi 6,9% pada periode yang sama tahun ini.
“Kinerja Sinarmas MSIG Life tetap stabil. Pencapaian premi kita di semester I mampu mencatatkan pertumbuhan positif 1% dibandingkan tahun lalu. Dan ini lebih baik jika dibandingkan dengan rata-rata industri yang mengalami penurunan -6,9%,” ujarnya dalam public expose 2020 yang diadakan secara daring, di Jakarta, Rabu, 30 September 2020.
Pertumbuhan tersebut, lanjut Wianto, didukung oleh channel atau kanal bisnis perusahaan yang kuat, baik pada bisnis konvensional maupun syariah. Selain itu, juga didorong oleh pertumbuhan positif dari jalur distribusi bancassurance dan group health insurance.
“Dan perusahaan juga mencatatkan laba di semester I tahun ini Rp173,18 miliar dari pendapatan operasional,” katanya.
Ia melihat, industri asuransi masih memiliki potensi untuk tumbuh dan memainkan peranan penting bagi ekonomi nasional. Pasalnya, dari total 260 juta penduduk Indonesia, saat ini hanya 12,08% yang terproteksi oleh asuransi.
“Melihat keadaan sekarang, realitasnya risiko kesehatan semakin tinggi. Risiko kesehatan ini menjadikan masyarakat semakin sadar akan pentingnya proteksi kesehatan dan jiwa,” tegasnya. (*) Bagus Kasanjanu