Jakarta–Nilai tukar Rupiah mengalami depresiasi terhadap tiga mata uang, yakni Dolar Amerika Serikat (AS), Yen Jepang, dan Euro. Ketiga mata uang ini memberikan tekanan terhadap laju rupiah pada Januari 2016.
Kepala BPS Suryamin mengatakan, Rupiah terdepresiasi 0,96% terhadap Dolar AS pada Januari 2016. Level terendah rata-rata nasional kurs tengah eceran Rupiah terhadap Dolar AS terjadi pada minggu ketiga Januari 2016 yaitu Rp13.863,13 per US$.
“Menurut provinsi, level terendah kurs tengah terjadi di Provinsi Aceh sebesar Rp14.000 per US$ pada minggu kedua Januari 2016,” ujarnya di Jakarta, Senin, 15 Februari 2016.
Sedangkan terhadap Yen, nilai tukar Rupiah terdepresiasi 2,36% pada Januari 2016. Level terendah rata-rata nasional kurs tengah eceran Rupiah terhadap yen Jepang terjadi pada minggu ketiga Januari 2016 yang mencapai Rp117,69 per yen Jepang.
“Level terendah kurs tengah terjadi di Provinsi Maluku Utara yang mencapai Rp119,69 per Yen Jepang pada minggu ketiga Januari 2016,” tukasnya.
Selain itu, Rupiah juga terdepresiasi 0,36% terhadap Euro pada Januari 2016. Level terendah rata-rata nasional kurs tengah eceran Rupiah terhadap Euro terjadi pada minggu ketiga Januari 2016 yang mencapai Rp15.129,72 per Euro.
“Menurut provinsi, level terendah kurs tengah terjadi di Provinsi Papua Barat yang mencapai Rp15.244,25 per Euro pada minggu ketiga Januari 2016,” ucap Suryamin.
Kendati mengalami depresiasi terhadap tiga mata uang tersebut, Rupiah terapresiasi 2,62% terhadap Dolar Australia pada Januari 2016. Level tertinggi rata-rata nasional kurs tengah eceran Rupiah terjadi pada minggu ketiga Januari 2016 yang mencapai Rp9.580,80 per Dolar Australia.
“Sementara menurut provinsi, level tertinggi kurs tengah terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang mencapai Rp9.460 per Dolar Australia pada minggu ketiga Januari 2016,” tutupnya. (*) Rezkiana Nisaputra