Jakarta – Pada hari ini (27/7) nilai tukar rupiah dibuka pada level Rp14.505/US$ atau terpantau menguat 0,28% dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu Rp14.610/US$.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengungkapkan, dengan bertambahnya pandemi viruscorona, Pemerintah terus berupaya mendapatkan vaksin penawar corona dan kandidat vaksin corona dari China telah tiba di Indonesia dan sedang dalam uji klinis tahap ketiga oleh Bio Farma. Hal tersebutlah yang mendorong penguatan rupiah.
“Jika penelitan vaksin berjalan sesuai ekspektasi, PT Bio Farma akan memproduksi vaksin tersebut dengan kapasitas sebanyak 100 juta dosis per tahun,” kata Ibrahim di Jakarta, Senin 27 Juli 2020.
Disamping fokus ke vaksin, Pemerintah diyakini akan kembali menggelontorkan stimulus sebanyak mungkin sampai akhir tahun 2020 dan diharapkan daya beli masyarakat akan tetap berjalan serta konsumsi masyarakat akan tetap terjaga, sehingga perekonomian kembali berjalan dan stabilitas ekonomi pasca pandemi viruscorona kembali stabil.
Disisi lain, Bank Indonesia (BI) selaku otoritas moneter menetapkan kebijakan untuk meningkatkan intervensi di pasar valas dan obligasi guna menjaga stabilitas rupiah. BI menerapkan triple intervention di pasar spot, Domestic Non-Deliverable Forwards (DNDF) dan pembelian SBN di pasar sekunder.
“Dalam perdagangan senin pagi rupiah dibuka menguat tetapi dalam memasuki sesi siang rupiah kembai melemah di level Rp14.650/US$,” tukas Ibrahim. (*)