Diaspora Hong Kong Tertarik Dengan Diaspora Bond

Diaspora Hong Kong Tertarik Dengan Diaspora Bond

Hong Kong — Bertempat di Gallery BNI Hong Kong Admiralty, puluhan WNI dan Diaspora Indonesia di Hong Kong menghadiri Sosialisasi Kartu Masyarakat Indonesia di Luar Negeri (KMILN) dan Diaspora Bonds pada pertengahan minggu ini.  Peserta datang dari beragam latar belakang, mulai dari asosiasi pengusaha hingga profesional di berbagai perusahaan di Hong Kong. 

Acara yang diselenggarakan pada 4 Juli 2020 oleh KJRI Hong Kong ini, bekerja sama dengan Bank Himbara di Hong Kong tersebut dibuka oleh Konsul Jenderal RI (Konjen) Ricky Suhendar dan General Manager BNI Hong Kong Wan Andi Aryadi. Peserta yang hadir terlihat sangat antusias dengan Diaspora Bonds. 

“Saya tertarik dengan diaspora bonds ini,” ujar Alex Chiu, salah satu peserta yang hadir.

“Returnnya sangat menarik dan saya juga ingin bisa turut membantu pembangunan di Indonesia,” tambahnya. 

Alex  Chiu yang cukup fasih berbahasa Indonesia, lahir di Hong Kong, namun ibunya adalah WNI yang telah tinggal di Hong Kong sejak tahun 1973 yang lalu. 

“Kami berharap WNI di Hong Kong dapat berkontribusi untuk membeli Diaspora Bonds ketika diluncurkan nanti. Partisipasi WNI dan WNA diaspora Indonesia di luar negeri sangat strategis dalam kebijakan fiskal Indonesia,” ujar Konjen Ricky Suhendar.

Menjelaskan lebih detil tentang Diaspora Bonds, Konsul Bea dan Cukai/Keuangan Buhari Sirait menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami perlambatan pada masa pandemi Covid-19. Hal itu berdampak pada penurunan penerimaan di satu sisi sementara pengeluaran meningkat tajam. Outlook defisit anggaran negara sebesar 6,34% dari PDB perlu mendapatkan sumber pembiayan yang baru. 

Oleh karena itu rencana penerbitan Diaspora Bonds ini sangat diharapkan menjadi salah satu sumber untuk menguatkan perekonomian negara. Kontribusi masyarakat Indonesia di Luar negeri dalam membeli Diaspora Bonds merupakan wujud nasionalisme sambil melakukan investasi.

WNI di Hong Kong perlu memiliki KMILN yang merupakan salah satu syarat pembelian Diaspora Bonds. Chandra Djaya, Konsul Komunikasi, menjelaskan bahwa jumlah KMILN saat ini masih sangat sedikit. Dengan adanya Sosialisasi ini, diharapkan jumlah pemohon KMILN menjadi lebih banyak ke depannya. Sebab, semakin banyak Diaspora yang memiliki KMILN, semakin besar pula potensi keberhasilan penerbitan Diaspora Bonds ini. 

Mendukung upaya ini, General Manager BNI Hong Kong, Wan Andi Aryadi menegaskan kesiapan bank BUMN di Hong Kong untuk memfasilitasi penjualan Diaspora Bonds nanti. Dengan jumlah masyarakat Indonesia yang signifikan, Hong Kong memiliki potensi besar untuk pemasaran Bonds tersebut. BNI Hong Kong khususnya akan menyediakan counter-counter layanannya untuk diaspora di Hong Kong yang berminat dengan Diaspora Bond ini. 

BNI cabang Hong Kong merupakan salah satu cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk yang beroperasi dengan lisensi penuh di jantung pusat keuangan dan komersil, Admiralty, Hong Kong Island, sejak April 1963. 

Sebagai satu-satunya bank asal Indonesia yang berlisensi penuh di Hong Kong, BNI menawarkan produk-produk perbankan komprehensif yang dibuat secara khusus untuk kebutuhan nasabah termasuk  pembiayaan perdagangan, pembiayaan perusahaan, rekening simpanan dan pengiriman uang. 

BNI di Hong Kong menyediakan layanan e-channel yakni jaringan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang beroperasi selama 24 jam penuh di dua lokasi, Admiralty dan Causeway Bay dan BNI Mobile Banking sebagai solusi fleksibel pengiriman uang tercepat dengan harga terbaik.

Pelayanan pengiriman uang juga dilayani oleh BNI Remittance Ltd, berada di empat lokasi strategis di Hong Kong, Causeway Bay, Yuen Long, Tsuen Wan dan Hung Hom dengan operasional tujuh hari seminggu. 

Salah satu langkah BNI Hong Kong dalam upaya mendukung pemerintah Indonesia untuk terus mengeksplorasi setiap peluang untuk bisnis perdagangan internasional antara Indonesia dengan dunia, pada tahun 2011 BNI Hong Kong mendirikan BNI Smart Gallery, ruang pertemuan, pusat bisnis dan lounge pribadi seluas 5.200 kaki persegi yang didedikasikan untuk mempromosikan produk-produk Indonesia. (*)

Related Posts

News Update

Top News