Jakarta – Menteri BUMN Erick Thohir optimis perekonomian nasional masih bisa bertahan untuk tumbuh meski dihantam oleh pandemi Covid-19. Erick tak menampik bahwa ekonomi RI sedang melambat hingga kuartal pertama 2020 yang hanya tumbuh 2,97%.
Namun demikian, Erick optimis ekonomi RI akan kembali pulih dan bangkit pada kuartal ketiga dan keempat tahun 2020 dengan kebiasaan “New Normal” yang mulai diterapkan oleh Pemerintah.
“Kira berharap di kuartal tiga empat ekonomi bisa dapat tumbuh lagi kita tau kuartal kedua memang masih terdampak ekonominya akibat covid-19,” kata Erick melalui live video conference di Jakarta, Jumat 29 Mei 2020.
Ia menambahkan, saat ini fokus stimulus pemerintah ialah dengan memberikan keringanan bunga maupun restrukturisasi kredit baik untuk pelaku UMKM maupun pengusaha lainnya. Dirinya percaya stimulus tersebut mampu menahan pelemahan ekonomi akibat covid-19.
“Pemerintah memang sudah memberikan stimulus ekonomi dimana saat ini prioritas untuk UMKM tapi tentu untuk korporasi tetap ada,” tambah Erick.
Sebelumnya, Pemerintah tengah menyusun desain program pemulihan ekonomi nasional melalui modalitas yang diatur dalam PP 23/2020. Program Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) diharapkan dapat membantu dunia usaha termasuk usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM) dan usaha ultra mikro, serta sektor usaha strategis bagi perekonomian termasuk BUMN.
Tak tanggung-tanggung Pemerintah telah menyiapkan anggaran mencapai Rp641,17 triliun untuk pemulihan ekonomi tersebut yang terdiri dari alokasi belanja negara Rp426,46 triliun, pembiayaan Rp133,51 triliun, tambahan belanja Rp65,1 triliun dan dukungan untuk Pemerintah Daerah Rp15,1 triliun. (*)
Editor: Rezkiana Np