Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meminta seluruh pihak baik pelaku ekonomi dan perbankan untuk terus bersinergi melawan tantangan dampak pelemahan ekonomi akibat Covid-19. Dimana pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2020 hanya tumbuh 2,97%. Pertumbuhan itu turun dibandingkan dibanding kuartal I 2019 sebesar 5,07%.
Demikian hal tersebut seperti diutarakannya dalam halal bihalal secara virtual yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Selasa, 26 Mei 2020. Menurutnya stakeholder BI maupun Kementerian Keuangan memiliki peran vital untuk menjaga pertumbuhan ekonomi di tengah pademi.
“Dukungan yang paling rapat, baik saling menghormati, saling memperkaya, saling mendukung adalah esensi yang penting untuk menjaga Indonesia dalam menghadapi tantangan luar biasa,” kata Sri Mulyani.
Ke depan, kata dia, pihaknya akan terus melakukan komunikasi secara intens baik dengan BI dan juga seluruh steakholder untuk menjalankan kebijakan-kebijakan yang terarah dalam penanganan Covid-19.
Tak hanya itu, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo juga turut mengapresiasi langkah kebijakan BI maupun Kementerian (Kemenkeu) dalam mencukupi likuiditas perbankan serta restrukturisasi. Menurutnya, kebijakan tersebut cukup tepat diterapkan ditengah pelemahan ekonomi.
“Kecukupan likuiditas repo dan terakhir restrukturisasi merupakan kebijakan untuk mendukung industri secara penuh,” jelas Kartika.
Acara silahturahmi hari Raya Idul Fitri BI ini dimulai sejak pukul 10.30 WIB juga dihadiri oleh sejumlah bankir dan pejabat lembaga dan negara seperti Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Direktur Utama BRI Sunarso, Kepala BNPB Doni Monardo, Presiden Direktur BCA Syariah John Kosasih, CEO Citibank N.A., Indonesia Batara Sianturi dan lainnya. (*)
Editor: Rezkiana Np