Jakarta – Dalam perdagangan hari ini (5/5) nilai tukar rupiah ditutup menguat 20 point di level 15.080/US$ bila dibandingkan dari penutupan sebelumnya (4/5) di level 15.100/US$.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan, pelaku pasar tidak begitu kaget dengan pertumbuhan ekonomi RI kuartal I yang hanya 2,97% karena Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) dari awal sudah memberikan informasi bahwa pertumbuhan ekonomi (PDB) Kuartal I 2020 kemungkinan akan mengalami penurunan akibat pandemi virus corona dan berulang-ulang memberikan informasi yang positif, akurat dan transparan.
“Pada saat rilis PDB kuartal I hanya di 2,97% dan tidak sesuai dengan ekspektasi pasar yaitu 4,33% pasar tidak lagi kecewa karena sudah mendapatkan informasi dari pemerintah dan bank indonesia sebelumnya,” kata Ibrahim di Jakarta, Selasa 5 Mei 2020.
Ibrahim menambahkan, menurunnya angka positif virus corona di Indonesia dan meningkatnya angka kesembuhan juga turut mendorong penguatan rupiah. Inflasi yang rendah di 0,08 % dan tingginya tingkat pengangguran yaitu diatas 2 juta jiwa membawa harapan tersendiri bagi Pemerintah untuk membuat kebijakan dan kembali melonggarkan pembatasan sosial bersekala besar (PSBB).
Ibrahim menyebutkan kemungkinan pelonggaean PSBB akan di berlakukan diawal bulan Juni 2020. Meski begitu, masyarakat masih di wajibkan menggunakan masker apabila melakukan aktivitas di luar rumah.
Sebagai informasi saja, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (5/5) kurs rupiah berada pada posisi 15.104 US$ terlihat melemah dari posisi 15.073/US$ pada perdagangan Kamis kemarin (4/5). (*)
Editor: Rezkiana Np