Jakarta — Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan angka inflasi selama bulan April 2020 sebesar 0,08% secara month to month (mtm). Angka tersebut tercatat lebih rendah bila dibandingkan dengan inflasi bulan Maret sebesar 0,10%.
Kepala BPS Suhariyanto menyebutkan, kebijakan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) hingga larangan mudik mendorong rendahnya angka inflasi salah satunya kelompok pengeluaran transportasi yang membuat deflasi minus 0,05%.
“Berdasarkan kelompok pengeluaran, transportasi menyumbang deflasi 0,05% ini akibat larangan mudik hingga PSBB,” kata Suhariyanto melalui video conference di Jakarta, Senin 4 Mei 2020.
Dirinya menambahkan, faktor pendorong inflasi dari kelompok pengeluaran ialah makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,02%, perumahan air dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,02%, kesehatan 0,01%, penyediaan makanan dan restoran 0,02% serta perawatan pribadi dan jasa laijnya 0,07%.
Sementara untuk penyumbang deflasi lainnya ialah informasi, komunikasi dan jasa keuanhan menyumbang sebesar minus 0,02%. Dengan begitu BPS mencatat Inflasi tahun kalender per April 2020 sebesar 0,8 persen serta inflasi tahun ke tahun 2,67 persen. (*)
Editor: Paulus Yoga