Jakarta – Tetap berkarya di masa pensiun, menjadi pilihan bagi sebagian kaum perempuan di Indonesia. Tidak memandang seberapa besar usaha yang dijalankan, namun dari usaha tersebut bisa menjadikan seseorang tetap produktif dan membantu sesama. Demikian yang dijalankan Roos Nurningsih (70 tahun) seorang wanita pengusaha jamu di kota Malang yang mengisi masa pensiunnya dengan menjual produk jamu buatannya sendiri.
Sebelum terjun ke usaha jamu, Roos adalah seorang pensiunan sebuah perusahaan asuransi yang ingin menghabiskan masa istirahat dan waktu luanganya di rumah dengan aktivitas baru.
Semangat dan dedikasinya tidak hanya ditunjukkan dengan membuat jamu bagi yang membutuhkan tetapi ia juga terus menginspirasi banyak orang dengan berbagi pengetahuan dan pelatihan tentang jamu kepada masyarakat terutama generasi millenal.
“Setahun setelah pensiun saya berpikir harus punya kesibukan. Hingga suatu ketika adik saya menawarkan untuk membuat ramuan jahe. Hingga akhirnya adik saya membantu mempromosikan jamu saya ke para pensiunan ketika mereka mengadakan kegiatan” tuturnya melalui keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa 21 April 2020.
Di tengah permintaan yang mulai meningkat Ross kemudian mengembangkan usahanya dengan menjual berbagai macam produk jamu dan diberi nama Jamu “Ibu Roos”. Dari sisi pendanaan, dirinya mengakui masih memiliki dana tabungan dan pemberian anaknya. Namun perlahan pasti, usaha jamu Ibu Roos mulai diminati masyarakat, hingga Ia memutuskan untuk mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) ke Bank BRI. Dengan dana tersebut, Ia bisa menambah varian produk jamunya.
Selain dijual ke rekannya, Ibu Roos juga menitipkan jamunya ke toko-toko terdekat di sekitar Malang. Namun demikian penjualan jamunya masih sebatas offline atau dipasarkan melalui toko dan ke reseller-reseller untuk dipasarkan lagi di beberapa kota di Indonesia seperti Banjarmasin, Pontianak, Sulawesi Utara, Merauke, Bali dan Mataram.
Hingga suatu waktu, Ibu Roos ikut bergabung dalam acara pelatihan bagi pelaku UMKM di Kota Malang dan Ia masuk dalam 30 UMKM terpilih. Dari kegiatan itu, Ibu Roos dikenalkan dengan Indonesia Mall, salah satu Indonesia Mall adalah bentuk kerjasama Bank BRI dengan e-commerce untuk mendorong UMKM go-online.
Setelah masuk Indonesia Mall, pendapatan Ibu Roos dari produksi jamunya mengalami peningkatan dan jamu Ibu Roos bisa terkenal hingga ke beberapa kota di Indonesia. Hasil jamu produksinya sekarang tidak hanya di jual offline saja tetapi juga dijual secara online dan menjangkau konsumen di dalam maupun di luar negeri seperti Malaysia, AS, Australia, London dan Jepang.
Diakui Roos, penjualan online menjadi salah satu opsi penjualan yang turut berkontiribusi bagi peningkatan pendapatannya. “Saya tidak berharap banyak atau memliki target yang besar. Saya hanya bersyukur di usia saya saat ini saya punya aktivitas dan tetap memiliki pendapatan. Namun yang paling penting lagi, jamu saya bisa bermanfaat bagi orang banyak,” tutupnya. (*)
Editor: Rezkiana Np