Pinjaman Online Kebanjiran Permohonan Restrukturisasi

Pinjaman Online Kebanjiran Permohonan Restrukturisasi

Jakarta – Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menilai pandemi Covid-19 telah mengganggu berbagai sektor termasuk ekonomi masyarakat. Berdasarkan data survei AFPI terhadap 130 anggotanya, hingga 6 April 2020 tercatat sebanyak 68 Platform atau sekitar 52% mengaku sudah mendapat berbagai permohonan restrukturisasi dari peminjam (borrower).

“Covid-19 sedikit banyak berpengaruh terhadap rencana bisnis perusahaan, termasuk target seluruh anggota penyelenggara Fintech P2PL. Pandemi Covid-19 juga dikhawatirkan membuat risiko kegagalan pembayaran pinjaman berpotensi meningkat, sehingga akan semakin memperketat mitigasi risiko atas pengajuan pinjaman-pinjaman baru,” jelas Ketua Harian AFPI Kuseryanyah melalui keterangan resminya di Jakarta, Senin 20 April 2020.

Kuseryanyah menambahkan banyaknya permohonan restrukturisasi harus diantisipasi dan dipertimbangkan oleh pihak pemberi pinjaman di masing-masing penyelenggara Fintech P2PL

Meskipun begitu, untuk saat ini dirinya menyebut tingkat kredit bermasalah atau NPL belum terlihat terganggu. Dari hasi survey tersebut, mayoritas anggota AFPI menyatakan Tingkat Keberhasilan Bayar 90 Hari (TKB90) tercatat stabil. Hingga Februari 2020, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat TKB90 yang menjadi tolak ukur industri ini berada di angka 96,08% atau NPL 3,92%. Angka tersebut masih tergolong sehat untuk industri ini.

AFPI, lanjut Kuseryansyah, akan terus menjaga perannya untuk memperluas jangkauan pembiayaan bagi masyarakat di Indonesia. Perlu dipahami bila pendapatan pada industri Fintech P2PL adalah berasal dari fee atas transaksi pinjam meminjam, sementara pendapatan bunga (dan denda) atas pinjaman adalah milik pihak pemberi pinjaman.

Oleh karenanya, dirinya menekankan bahwa pendapatan penyelenggara Fintech P2PL bergantung kepada jumlah nilai penyaluran pinjaman, sedangkan terjadinya penyaluran pinjaman bergantung kepada kepercayaan pihak pemberi pinjaman kepada kinerja platform penyelenggara Fintech P2PL. (*)

Editor: Rezkiana Np

Related Posts

News Update

Top News