Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi dapat naik mencapai kisaran 7.000 pada tahun 2020. Hal ini diutarakan oleh Head of Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Freddy Tedja.
“Kita proyeksikan untuk tahun 2020 Jakarta Composite Index (JCI) akan naik ke kisaran 7050 sampai 7100,” ujarnya, di Jakarta, Selasa, 11 Februari 2020.
Menurutnya, peningkatan JCI atau IHSG ini terjadi karena ditopang oleh earning growth yang dapat meningkat 8 sampai 10 persen pada 2020. “Kita expect 7 ribu karena kita melihat earning growth yang masih bisa tumbuh 8 sampai 10 persen,” terangnya.
Ia pun membandingkannnya dengan kondisi tahun 2019 yang mana masih terdapat cukup banyak tantangan secara global maupun domestik.
“Kalau tahun lalu di skala domestik ada pemilu yang kemudian membuat ekonomi kita baru benar-benar aktif bekerja di quartal empat. Lalu, ada trade war yang masih memanas. Sementara tahun ini, kebalikannya. Trade war antara AS-Tiongkok sudah mulai menemukan deal dan secara domestik juga sudah stabil, sehingga kami percaya perekonomian Indonesia bisa membaik di tahun 2020 karena kerja ekonomi sudah bisa dikebut dari awal tahun,” tambahnya.
Dirinya juga menyinggung soal wabah global virus Corona yang menurutnya masih belum dapat diprediksi dampaknya karena masih terus diteliti. Namun demikian, ia meyakini bahwa jika negara-negara di dunia dapat mengatasi wabah virus Corona dengan cepat, maka dampaknya terhadap perekonomian bisa diantisipasi.
“Kalau kita berkaca dari dua kejadian epidemi sebelumnya, terlihat tidak terlalu ada hubungan antara pasar saham dengan wabah karena pada saat wabah terjadi, katakan yang paling terdampak adalah saham airlines atau bisnis perhotelan, tapi di lain pihak, harga saham-saham farmasi dia naik. Jadi bisa saja ujung-ujungnya offset,” paparnya. (*)