Jakarta – Pembukaan perdagangan saham awal tahun 2020 resmi dibuka Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kamis, 2 Januari 2020.
Pada pembukaan perdagangan di awal tahun 2020, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka naik 13.59 poin atau 0,22% ke level 6,313.12.
Dalam sambutannya, Jokowi pun menghimbau Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk menjaga kepercayaan investor dan meningkatkan transparansi. Dia pun menekankan agar otoritas melakukan pembersihan terhadap praktik “curang” di pasar saham yang merugikan investor.
Praktik curang yang dimaksud yakni aksi goreng saham yang dilakukan segelintir orang untuk mengambil keuntungan pribadi.
“Kepercayaan berbagai pihak harus kita jaga. Segera bersihkan dari praktik-praktik jual beli saham yang tidak benar,” tegas Jokowi dalam sambutannya.
Pada pembukaan perdagangan bursa kali ini sendiri, Jokowi didamping Menteri Keuangan Sri Mulyani, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen, dan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi.
Sebelumnya pada penutupan perdagangan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 29.77 atau 0,47% ke level 6,299.53. Pelemahan ini diluar dugaan, karena biasanya pasar di warnai aksi Window Dressing di akhir tahun.
Window dressing bisa di lakukan oleh emiten atau perusahaan public untuk menarik minat investor dengan cara mempercantik laporan atau kinerja keuangan perusahan. Salah satunya lewat upaya memastikan agar harga saham diakhir tahun di tutup naik dibandingkan periode sebelumnya.
Selain dilakukan oleh emiten Window Dressing juga dilakukan oleh fund manager pengelola reksadana. Untuk memberikan laporan terbaik kepada investor fund manager sering menganti portofolio pada akhir tahun. (*)