Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat aliran dana asing yang masuk (capital inflow) ke Indonesia selama tahun berjalan (year to date/ytd) hingga akhir 2019 ini telah mencapai Rp226 triliun. Dana tersebut tercatat masuk melalui berbagai instrumen pasar keuangan.
Demikian hal tersebut seperti disampaikan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo di Masjid Baitul Ihsan Bank Indonesia Jakarta, Jumat 27 Desember 2019 Menurutnya, kepercayaan investor terhadap ekonomi Indonesia yang terus terjaga, telah menopang aliran modal asing.
“Update aliran modal asing masuk di tahun 2019 sampai dengan 26 Desember selama tahun berjalan totalnya adalah Rp226 triliun,” kata Perry.
Perry menjelaskan, masuknya aliran modal tersebut melalui beberapa instrumen diantaranya Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp171,6 triliun, pasar saham sebesar Rp48,9 triliun, obligasi korporasi sebesar Rp2,9 triliun, serta Sertifikat Bank Indonesia (SBI) Rp2,6 triliun.
Sementara itu dari sisi mingguan, BI juga masih mencatat adanya capital inflow hingga 26 Desember sebesar Rp3,47 triliun yang terdiri dari saham Rp2,53 triliun, SBN Rp540 miliar serta SBI Rp400 Miliar.
“Jadi itu faktor pertama yang menjaga stabilitas eksternal termasuk nilai tukar kita karena aliran modal asing terus masuk dan juga menunjukan konfiden kepercayaan para investor pasar terhadap ekonomi Indonesia,” ucap Perry.
Lebih lanjut dirinya berharap, ke depan aliran modal asing yang masuk tersebut dapat mendorong stabilitas nilai tukar untuk menjaga perekonomian nasional dan akan menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. (*)
Editor: Rezkiana Np