Jakarta – Di tengah perlambatan ekonomi global, Presiden Jokowi siang (2/12) tadi di Istana Negara menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi RI hingga akhir tahun 2019 dan 2020 mendatang hanya mentok pada kisaran 5,04% hingga 5,05%.
Menanggapi hal tersebut, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti tak menampik realita tersebut. Menurutnya, tahun ini hingga tahun 2020 mendatang pertumbuhan ekonomi RI masih mengalami masa berat.
“Ya kami mengetahui, dengan melihat kondisi global kan berat sekali, jadi memang 2019 ini adalah tahun yang cukup agak berat bagi Indonesia,” ujar Destry di kompleks perkantoran BI, Jakarta, Senin 2 Desember 2019.
Destry menyebut, kondisi yang tidak kondusif juga terjadi secara merata di berbagai negara dunia. Sebut saja, China dan India yang selama ini bisa dibilang mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup baik namun sedikit menurun ditahun ini.
“Kita lihat aja Cina yang biasanya tumbuh berapa, sekarang dia hanya bisa tumbuh 6,2%, kemudian termasuk India, jadi bukan hanya Indonesia aja. India pun yang biasanya tumbuh 7-8%, kemarin cuma tumbuh 5%,” jelasnya.
Sebagai informasi saja, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan data pertumbuhan ekonomi kuartal III-2019 yang dilihat dari produk domestik bruto (PDB) hanya tumbuh 5,02% secara tahunan atau year-on-year (YoY). Sementara pada tahun 2020 BI mentargetkan pertumbuhan ekonomi dapat menyentuh angka 5,1% hingga 5,5%. (*)
Editor: Rezkiana Np