Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) pada hari ini melaksanakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XI DPR-RI terkait dengan Evaluasi Kinerja 2019 dan Rencana Kerja 2020.
Dalam paparannya, Direktur Utama BRI Sunarso mengaku optimis terkait kinerjanya ke depan termasuk pada laba bersih miliknya yang dipatok pada angka 11% pada 2020 mendatang.
“Untuk prognosa laba bersih pada 2019 sebesar 8% hingga 9% sedangkan proyeksi 2020 sebesar 10% hingga 11%,” kata Sunarso di Kompleks DPR RI Jakarta, Rabu 27 November 2019
Sementara pada segmen penyaluran kredit sendiri BRI mematok angka pertumbuhan yang sama dengan laba bersih yakni sebesar 11% atau lebih tinggi dari target pada tahun 2019 yang hanya berada pada kisaran 9%-10%.
Sejalan dengan pertumbuhan kredit, BRI juga terus berupaya dalam menjaga rasio kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) 2,4% hingga 2,5% pada 2020 atau tercatat menurun dari targer 2019 yang sebesar 2,5% hingga 2,65%.
Sebagai informasi, BRI hingga kuartal III-2019 berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp24,8 triliun. Angka tersebut tercatat tumbuh 5,36% secara year on year (yoy) bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar Rp23,5 triliun.
Sementara dari sisi penyaluran kredit, tercatat hingga kuartal III-2019 BRI secara konsolidasian telah menyalurkan kredit senilai Rp903,14 triliun atau mampu tumbuh 11,65%, lebih tinggi dari industri sebesar 8,59% (data OJK bulan Agustus 2019). (*)
Editor: Rezkiana Np