Jakarta–Masih banyaknya koruptor di Indonesia, membuat pemerintah gerah. Oleh sebab itu pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus berkomitmen untuk melakukan pemberantasan korupsi.
Kendati pemerintah terus melakukan pemberantasan pada korupsi, namun Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Yuddy Chrisnandi menilai, jika Indonesia masih banyak koruptor, maka sulit bagi Indonesia untuk meningkatkan daya saing.
”Pemerintah memiliki komitmen yang kuat dalam pemberantasan korupsi, tanpa keinginan kuat, maka daya saing internasional kita tidak bisa meningkat, selama itu pula juga tidak ada kejelasan bisnis di Indonesia,” ujar Yuddy di Kantor BPK, Jakarta, Selasa, 19 Januari 2016.
Dia mengungkapkan, saat ini daya saing Indonesia di dunia berada di peringkat 34. Menurutnya, jumlah ini bukan satu hal yang pantas untuk dibanggakan. Dengan negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak ke empat di dunia, maka ada peluang daya saing Indonesia lebih baik dari sekarang.
Selain itu, kata dia, tingkat kemudahan bisnis Indonesia di dunia saat ini berada di peringkat 109. Peringkat ini naik dari sebelumnya di 114. Untuk itu, jelas dia, penyederhanaan peraturan dan perlindungan bisnis menjadi hal yang wajib diperbaiki oleh sleuruh jajaran pemerintah.
Adanya kondisi tersebut, dirinya meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk meningkatkan perannya demi mengawal peningkatan daya saing dan kemudahan berbisnis di Indonesia.
“Saya ingin ajak BPK untuk lebih bersinergi dengan pemerintah, BPK harus berfikir dalam perspektif luas, berfikir makro, karena BPK merupakan instrumen yang menentukan keberhasilan sebuah negara dalam meningkatkan daya saing,” tutup Yuddy. (*) Rezkiana Nisaputra