Ekonom: Indonesia Masuk Masa Deindustrialisasi

Ekonom: Indonesia Masuk Masa Deindustrialisasi

Sektor industri membutuhkan iklim yang kondusif untuk berkembang. Ria Martati

Jakarta–Peneliti CORE sekaligus Pengamat Ekonomi dari Universitas Padjajaran, Ina Primiana Syinar mengatakan, saat ini industri nasional tengah menghadapi masa sulit.

Kontribusi industri terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) terus menurun menjadi hanya 21,28% pada triwulan pertama 2015. Sementara pada 2013 lalu masih 23,6%, dan turun ke 21,02% pada 2014. Padahal menurut Ina untuk disebut sebagai emerging industrial economics saja minimal harus di level 27%.  Hal ini menunjukkan tengah terjadi deindustrialisasi di Indonesia.

Review industri triwulan satu, statement Pak Jokowi 9 juli yang mengatakan deindustrialisasi harus diantisipasi, ini bagi orang industri ini ada artinya,” kata dia di Jakarta, Selasa, 28 Juli 2015.

Pada triwulan I 2015, menurutnya kondisi bisnis sangat menurun, hal tersebut juga tercermin dari indeks tendensi bisnis dan indeks tendensi konsumen. Indeks tendensi bisnis pada triwulan I 2015 tercatat 96,3 sangat menurun dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai 104,0.

Sementara indeks tendensi konsumen rumah tangga. Juga menurun dari 107,62. Sektor yang memiliki indeks terendah pada kapasitas produksi adalah industri pengolahan 85,66, transportasi/pergudangan 84,03. Sedangkan sektor tertinggi adalah jasa keuangan yang mencapai indeks 108,14.

Ia menilai target pertumbuhan industri manufaktur yang pada tahun ini direvisi menjadi 6,1% dari sebelumnya 6,8% pun masih akan sulit tercapai jika persoalan internal dalam negeri belum terselesaikan. (*)

@ria_martati

Related Posts

News Update

Top News