Jakarta-PT Bank Muamalat Indonesia Tbk semakin kasihan di tengah gelombang masalah yang mendera. Kementerian BUMN yang dipimpin oleh Erick Thohir enggan menyelamatkan Bank Muamalat. Ia berdalih bahwa Bank Muamalat tidak ada hubungannya dengan BUMN.
“Bukan saya, itu kan enggak ada hubungannya sama BUMN. Bank Muamalat kan bukan BUMN,” ujarnya di Jakarta, Senin (11/11/2019).
Hingga kini, saham Bank Muamalat masih didominasi oleh perusahaan asing. Maka, bank ini pun berstatus bank syariah swasta yang dimiliki oleh investor asing. 32,74% Saham Muamalat dimiliki oleh Islamic Development Bank, 22% dimiliki Bank Boubyan asal Kuwait, 17,91% dimiliki Atwill Holdings Limited, dan 8,45% dimiliki National Bank of Kuwait. Lalu, sisanya dimiliki oleh pemegang saham minoritas dengan kepemilikan masing-masing di bawah 5%.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo pun meyatakan bahwa BUMN tidak memiliki wewenang untuk menyelamatkan Bank Muamalat. Aksi korporasi yang dilakukan oleh bank BUMN hanya untuk mencari untung semata.
“Bank Himbara (bank-bank BUMN) itu kalau untuk bisnis murni itu kan bisa untuk melakukan investasi. Tapi kan kalau misalnya untuk penyelamatan, kita bukan entitas yang berwenang. Kalau bisnis murni baru kita bisa masuk,” pungkasnya.