Jakarta – Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) menyambut positif kenaikan peringkat Indonesia dalam Islamic Finance Development Indicators (IFDI) atau tingkat investasi syariah dari posisi kesepuluh pada tahun lalu menjadi posisi keempat di tahun ini.
Direktur Eksekutif KNKS Ventje Rahardjo mengatakan, kenaikan peringkat tersebut merupakan apresiasi global terhadap kinerja pemerintah bersama seluruh pelaku industri terkait dalam mengembangkan ekonomi syariah.
“Ini merupakan apreasiasi dari pelaku indsutri global, dan kami masih terus meningkatkan upaya guna terus mencapai posisi yang lebih tinggi,” kata Ventje pada acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2019 di JCC, Jakarta, Selasa 12 November 2019.
Dirinya optimis angka tersebut dapat terus meningkat hingga berada pada posisi 3 hingga tahun 2020 mendatang sesuai dengan target yang dicanangkan Pemerintah. Ventje menambahkan, salah satu upaya yang dilakukan KNKS dalam ialah dengan mendorong perbankan syariah untuk melakukan pembiayaan lebih besar salah satunya ke segmen infrastruktur.
“Saat ini sudah ada pembiayaan melalui sindikasi, tetapi bentuk bank investasi ini akan membuat pembiayaan proyek-proyek strategis tersebut lebih kuat,” ujarnya.
Menurutnya, saat ini beberapa bank umum syariah (BUS) dan unit usaha syariah (UUS) sudah mulai banyak yang masuk ke sektor infrastruktur, di antaranya melalui skema sindikasi untuk proyek jalan tol dan pembelian sukuk yang diterbitkan oleh pemerintah. (*)
Editor: Rezkiana Np