Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini (8/11) ditutup di level Rp14.010/US$ atau melemah bila dibandingkan dari penutupan sebelumnya yang mampu bertahan di level Rp13.994/US$.
Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan, rilis Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal ketiga yang masih defisit buat sentimen negatif pergerakan rupiah.
“Walau begitu, berdasarkan data Bank Indonesia (BI) yang dirilis Jumat (8/11), NPI pada kuartal III/2019 masih menunjukkan perbaikan dengan mencatat defisit US$46 juta, jauh lebih rendah dibandingkan dengan defisit pada kuartal sebelumnya sebesar US$2,0 miliar,” jelas Ibrahim di Jakarta, Jumat 8 November 2019.
Ibrahim juga memandang, Pemerintah RI bersama BI masih bisa menetralisir kondisi ekonomi global akibat perang dagang dan BREXIT sehingga NPI bisa ditekan. Tak hanya itu, menurutnya ini bukti nyata bahwa ekonomi dalam negeri tetap terjaga dengan baik.
“Walaupun data NPI lebih baik, namun idak bisa mengangkat sentimen positif terhadap mata uang rupiah,” tukas Ibrahim.
Sementara, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (8/11) kurs rupiah berada pada posisi Rp14.020/ US$ terlihat menguat dari posisi Rp14.040/US$ pada perdagangan kemarin (7/11). (*)
Editor: Rezkiana Np