Jakarta – Berdasarkan pemantauan harga di 82 kota di Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis data inflasi pada Agustus 2019 sebesar 0,12%, sementara pada kalender berjalan Januari-Agustus tercatat inflasi sebesar 2,48% dan secara tahunan 3,49%.
“Kita lihat perkembangan harga komoditas Agustus menunjukkan adanya kenaikan,” kata Kepala BPS Suhariyanto di Kantor Pusat BPS Jakarta, Senin 2 September 2019.
Dirinya menjelaskan, dari 82 kota yang dipantau, tercatat sebanyak 44 kota di antaranya mengalami inflasi. Sementara terdapat 38 kota telah mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Kudus 0,82%,sedangkan inflasi terendah berada di Tasikmalaya, Madiun, Pare-Pare 0,04%. Sementara untuk deflasi tertinggi di Bau-Bau 2,10% serta deflasi terendahnya berada pada daerah Tegal serta Palopo 0,02%.
Suhariyanto menambahkan, untuk penyumbang tertinggi inflasi tertinggi berdasarkan kelompok pengeluaran ialah Pendidikan, Rekeasi dan Olahraga sebesar 0,09 persen. Sementara makanan jadi dan rokok sebesar 0,05 persen, perumahan dan bahan bakar 0,06 persen, sandang 0,06 persen dan kesehatan 0,02 persen.
Sedangkan untuk penyumbang deflasi ialah Transportasi dan Komunikasi sebesar -10 persen dan bahan makanan sebesar -0,06 persen.
Dengan begitu, pihaknya tetap memandang angka tahunan inflasi masih akan terkendali sesuai dengan target pemerintah sebesar 3,5%. Dan dirinya berharap inflasi bulan berikutnya hingga Desember tetap terkendali. (*)
Editor: Rezkiana Np
