Jakarta -Bank Indonesia (BI) menilai, imbal hasil investasi maupun pasar keuangan di Indonesia masih menarik meskipun Bank Sentral telah dua kali menurunkan suku bunga acuan masing-masing 25 basis poin pada Juli dan Agustus hingga menjadi 5,50 persen.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut, dalam seminggu terakhir telah terjadi aliran modal asing masuk (capital inflow) sebesar Rp177,9 triliun yang terdiri dari berbagai instrumen.
“Aliran modal asing selama seminggu terakhir terjadi inflow keseluruhan year to date jumlah atau total aliran portfolio Rp177,9 triliun,” kata Perry di Kompleks Perkantoran BI Jakarta, Jumat 23 Agustus 2019.
Lebih rinci lagi Perry menjelaskan, masuknya aliran modal tersebut melalui Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp114,9 triliun dan melalui pasar saham sebesar Rp63,1 triliun.
Perry menjelaskan, terdapat banyak faktor yang mempengaruhi keluar masuknya aliran modal asing baik dari sisi global maupun domestik.
Dari sisi global Perry mencontohkan, panasnya perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok masih menjadi sentimen negatif terhadap aliran modal asing yang masuk.
“Jadi seperti kami sampaikan sebelumnya awal Agustus ada kenaikan ketidakpastian global terkait eskalasi trade tension, maupun beberapa langkah Tiongkok. Tapi dengan Konstitusi kebijakan kita aliran portfolio asing tetap masuk dan konfiden kuat,” kata Perry.
Ke depan pihaknya masih optimis pasar akan memandang perekonomian RI tetap tumbuh positif. Tak hanya itu, bank sentral juga terus berkomitmen untuk berada di pasar memantau perekonomian global dan dalam negeri. (*)
Editor: Rezkiana Np