Jakarta — Sebagai satu-satunya bank asal Indonesia yang mendapatkan lisensi full branch di Hong Kong, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) berkesempatan untuk memberikan layanan perbankan digital kepada Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berada di Hong Kong.
Layanan perbankan digital tersebut diperkenalkan dalam Acara Perayaan Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 Republik Indonesia di Gallery Kantor BNI Cabang Hong Kong pada akhir pekan lalu. Layanan perbankan digital yang dipasarkan BNI di Hong Kong tersebut merupakan layanan perbankan digital yang juga dipasarkan di Indonesia, sehingga telah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Direktur Tresuri dan Internasional BNI Rico Rizal Budidarmo menuturkan hal tersebut di Jakarta, Rabu (7/8). Rico menuturkan, mayoritas nasabah BNI yang berada di Hong Kong menggunakan mesin ATM untuk melakukan transaksi tarik tunai dalam denominasi Hong Kong Dollar (HK$), pembayaran tagihan di Indonesia, dan transfer uang ke keluarga di Indonesia khususnya bagi para PMI. Tidak berhenti sampai di situ, BNI juga memperkenalkan layanan BNI Mobile Banking yang tentunya dapat digunakan untuk melakukan transaksi transfer uang ke tanah air dengan tarif yang termurah sedunia.
Nasabah di Hong Kong tidak dikenakan biaya untuk transfer ke pemilik rekening BNI yang ada di Indonesia. Sedangkan, biaya transfer antarbank hanya dikenakan HK$4. Tentunya tarif tersebut jauh lebih murah dibandingkan dengan tarif transfer uang di Hong Kong yang rata-rata mencapai HK$35. Dengan demikian, PMI dapat bertransaksi lebih efisien dan fleksibel kapan dan di mana saja, tanpa harus menunggu hari libur untuk mendatangi outlet bank.
“BNI juga telah memudahkan PMI untuk membuka rekening secara online melalui gadget. Setelah mendapatkan konfirmasi secara online, nasabah dapat mengunjungi outlet BNI terdekat di Hong Kong untuk mengambil buku tabungan, kartu ATM, dan mendapatkan panduan terkait aktivasi dan penggunaan BNI Mobile Banking,” ucap Rico.
Dijelaskan Rico, BNI Hong Kong menggandeng 100 orang agen digital untuk menjangkau sekitar 150.000 PMI yang berada di Hong Kong. Sejak diimplementasikan pada bulan April 2019 lalu, BNI Hong Kong melayani rata rata 1.000 pembukaan rekening per bulannya.
Rico menambahkan, selain layanan transaksional, BNI Hong Kong juga fokus pada transaksi trade finance, khususnya dalam mendukung Ekspor Indonesia ke Hong Kong dan Tiongkok. Per Juni 2019, BNI Hong Kong mencatat aset sebesar USD1.036 juta dengan laba mencapai USD3,7 juta.
“Pada acara tersebut, BNI juga mengundang lebih dari 200 PMI untuk hadir dan mengikuti lomba vlog dengan dibimbing oleh konten kreator Bayu Skak yang terkenal dengan dialek jawanya,” tutup Rico.
Sebagai informasi, BNI telah beroperasi dengan lisensi penuh di Hong Kong sejak tahun 1963. Terletak di lokasi yang sangat strategis di Kota Hong Kong, BNI Hong Kong menawarkan berbagai variasi produk perbankan baik ritel dan komersial, dengan fokus terhadap bisnis yang berkaitan dengan Indonesia. Di bidang ritel, BNI mendukung transaksi keuangan diaspora Indonesia termasuk keberadaan sekitar 150.000 PMI yang berada di Hong Kong dan sekitar 200.000 di Taiwan. (*)