Jakarta– PT Bank Central Asia Tbk (BCA) bersama dengan PT E- Science Indonesia (ESI) meluncurkan program Teaching Factory Cash Management Academy, yakni program yang memfasilitasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk dapat menghasilkan lulusan yang siap bekerja, khususnya di perusahaan pengelola kas dan ATM.
Hadir dalam acara peluncuran yakni Wakil Presiden Direktur BCA Armand W. Hartono, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Muhajir Effendy, Direktur Direktorat Pembinaan SMK M. Bakrun, pada Kamis (01/08). Turut hadir manajemen pengelola kas dan ATM mitra BCA serta perwakilan SMK dari Bogor, Kuningan, Purwakarta, dan Banjar Negara yang menjadi pilot project.
“Karena BCA bergerak di bidang solusi dan layanan perbankan, maka kami turut berpartisipasi dalam program Teaching Factory di bidang Cash Management. ,” urai Armand Hartono di Menara BCA Jakarta, Kamis 1 Agustus 2019.
Program Teaching Factory yang dijalankan BCA merupakan program yang digagas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menjembatani sekolah dengan dunia industri yang memiliki kesamaan bidang keterampilan.
Program tersebut melatih siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tidak hanya terampil dan kompeten, tapi juga memiliki sikap dan mental yang sesuai dengan kebutuhan industri.
Program Teaching Factory BCA merupakan program Teaching Factory pertama yang berbasis pada industri perbankan. Dalam program ini, SMK akan mendapatkan fasilitas mesin penunjang, seperti ATM, cash recycling machine (CRM), dan mesin sortir uang. Kondisi kelas akan dibuat serupa dengan kondisi operasional pengelola kas dan ATM.
“Tujuannya agar siswa dapat mendapatkan pengetahuan secara spesifik terkait pengelolaan kas dan ATM sehingga mereka dapat siap terjun ke dunia kerja,” papar Armand.
Program yang dibangun akan menjadi kurikulum di dalam proses pembelajaran siswa, yakni kurikulum Cash Management Academy yang berjangka waktu tiga bulan. Peserta program tersebut juga memperoleh kesempatan untuk magang di perusahaan pengelola kas dan ATM mitra BCA selama enam bulan, sehingga siswa dapat merasakan kondisi kerja yang sesungguhnya terkait dengan pengelolaan uang tunai dan ATM.
Para siswa juga mendapatkan pengetahuan terkait financial planning dan materi kebangsaan yang akan berguna bagi kehidupan siswa di masa mendatang. (*)
Editor: Rezkiana Np