Jakarta– PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) / IPC mencatatkan kinerja positif hingga kuartal I-2019 dengan membukukan laba bersih Rp757,9 miliar. Angka ini naik 50,8 persen dibandingkan kuartal I 2018 yang sebesar Rp500 miliar.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) / IPC, Elvyn G. Masassya, saat acara buka puasa bersama wartawan di Jakarta, Kamis (16/5). Menurutnya, peroleh laba tersebut ditopang oleh efisiensi operasional dan juga dampak dari digitalisasi semua pelayanan IPC.
“Pendapatan usaha juga tercatat naik 5,53 persen, dari Rp2,6 triliun menjadi Rp2,74 triliun,” tambah Elvyn di Jakarta, Kamis Malam 15 Mei 2019.
Meski demikian, lanjut Elvyn, EBITDA turun 0,9 persen, dari Rp. 1,09 triliun menjadi Rp. 1,08 triliun. Biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) juga mengalami sedikit kenaikan, dari 65,58 persen menjadi 67,48 persen.
Sedangkan arus (throughput) petikemas kuartal I 2019 tercatat 1,83 juta TEUs. Angka ini sama dengan kuartal I 2018. Untuk arus non peti kemas, IPC mencatat kenaikan sebesar 5,53 persen dari 13,36 juta Ton menjadi 14,10 juta Ton.
Selain itu, Elvyn juga .enyinggung kesiapan Pelabuhan Tanjung Priok menjadi pelabuhan hub terbesar di Asia Tenggara. Kinerja positif diharapkan terus berlanjut hingga akhir tahun 2019.
“IPC telah membuka layanan pelayaran langsung (direct call services) ke Amerika, Eropa, Australia dan Intra Asia. IPC terus mengembangkan layanan direct call dari Tanjung Priok, dan yang terbaru adalah melalui penguatan kerja sama dengan Pelabuhan Ningbo, Cina, akhir April lalu,” tukas Elvyn. (*)