Jakarta — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) mengaku terus meningkatkan layanan digital milknya. Tak tanggung-tanggung, Mandiri telah menyiapkan dana investasi khusus pengembangan digital sebesar Rp2,4 triliun untuk tahun 2019.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Teknologi Informasi dan Operasi Bank Mandiri Rico Usthavia Frans saat melaksanakan konfrensi pers mengenai penyelenggaraan Mandiri Hackaton 2019 di Plaza Mandiri. Menurutnya, dari angka investasi tersebut lebih diarahkan untuk digital banking.
“Tahun ini rencananya invetasi digital Rp2,4 triliun untuk IT dan sekitar Rp400 miliar hingga Rp600 miliar khusus digital banking sisanya untuk infrastruktur, layanan, dan lainnya,” jelas Rico di Plaza Mandiri Jakarta, Senin, 13 Mei 2019.
Rico juga menyebut, pada awal tahun ini, pihaknya juga fokus untuk dapat mengembangkan layanan dari aplikasi mobile banking Mandiri Online miliknya.
Dirinya menyebut, angka tersebut terlihat tumbuh lebih besar sektiar 30 persen bila dibandingkan anggaran investasi tahun sebelumnya.
“Komposisinya untuk perbaikan infrastruktur, baik dari sisi jaringan (network) atau server-server kita yang membutuhkan peremajaan dan peningkatakan kapasitas,” jelas Rico.
Sebelumnya, pada tahun ini Bank Mandiri juga menyelenggarakan kompetisi hackathon pada 27-30 Juni 2019. Kompetisi berskala nasional yang dinamai “What the Hack!” (WTH) ini bertujuan untuk memberikan ruang bagi mahasiswa dan profesional Indonesia yang berpengalaman dalam ranah digital untuk mengekspresikan ide-ide inovatif yang dapat memajukan modernisasi perbankan Indonesia. (*)