Jakarta–Pemerintah telah mewujudkan sinergi antar bank BUMN di Indonesia yakni dengan menggabungkan ATM (Automatic Teller Machine) milik empat bank BUMN dengan nama ATM HIMBARA (Himpunan Bank Milik Negara).
Ketua Umum Himbara Asmawi Syam mengungkapkan, dengan penggabungan ATM Bank BUMN ini, maka secara matematis sinergi ATM bank BUMN ini akan menghemat biaya bank dalam pengelolaan ATM hingga Rp7 triliun per tahun.
“Diperkirakan kemungkinan tidak kurang dari Rp7 triliun per tahun atau kurang lebih Rp50 triliun dalam lima tahun. Ini kontribusi kita dalam turunkan cost efisiensi yang kita raih secara nasional,” ujar Asmawi di Jakarta, Senin, 21 Desember 2015.
Selain itu, konsolidasi ini juga akan menghemat biaya transaksi ATM yang tentunya akan menekan pengeluaran masyarakat. Asmawi menilai, konsolidasi akan memangkan biaya transaksi ATM sekitar Rp7,3 triliun dalam per tahunnya.
“Gambarannya, tarif transaksi transfer antar bank HIMBARA turun lebih dari 50% menjadi Rp4.000. Sedangkan untuk tarif tank tunai di bank lain sesama anggota HIMBARA turun lebih dari 90% menjadi hanya Rp500,” tukas Asmawi.
Menurutnya, hingga Desember 2015, jumlah seluruh jaringan mesin ATM bank BUMN telah mencapai 55.804 buah yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Jumlah ATM ini merupakan porsi ATM terbesar di kancah perbankan nasional.
Dengan adanya jumlah ATM tersebut, maka konsolidasi yang dilakukan menjadi bagian yang sangat strategis dalam perkembangan perbankan nasional. Dimana Himbara menargetkan sebanyak 800 jaringan mesin ATM bank BUMN akan terkonsolidasi di tahun 2016.
Asmawii berharap, realisasi konsolidasi jaringan mesin ATM HIMBARA ini bisa berjalan sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan, yang pada akhirnya dapat memberikan manfaat yang lebih baik bagi BUMN perbankan khususnya dan bagi masyarakat pada umumnya. (*) Rezkiana Nisaputra