Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat, aliran modal asing ke Tanah Air sampai dengan 21 Februari 2019 secara year to date (ytd) mencapai Rp45,9 triliun. Angka tersebut menurun jika dibandingkan dengan modal asing yang masuk sampai dengan 7 Februari 2019 yang telah mencapai Rp49,6 triliun.
Dengan kondisi tersebut, maka menunjukkan ada aliran modal asing yang keluar (outflow) di bulan yang sama yakni dikisaran Rp3,7 triliun. Jumlah aliran modal asing yang masuk ke Indonesia tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) Rp33,9 triliun, ke saham di pasar modal Rp11,3 triliun dan Rp1,1 triliun ke SBI.
Jika dirincikan, aliran modal asing yang keluar bersumber dari saham yang menunjukkan ada penurunan dibandingkan dengan posisi 7 Februari 2019 yang tercatat Rp15,1 triliun dan di SBI yang sebelumnya mencapai Rp2 triliun. Namun demikian, BI tidak menyebutkan secara rinci arus modal asing yang keluar itu.
Meski ada aliran modal asing yang keluar sekitar Rp3,7 triliun itu, akan tetapi menurut Gubernur BI Perry Warjiyo, kepercayaan (confidence) para investor masih sangat tinggi untuk menaruh dananya di Indonesia. Hal ini tercermin pada masih besarnya arus modal asing yang masuk ke Indonesia.
“Ini menunjukkan bahwa confidence investor dalam dan luar negeri terhadap kondisi ekonomi kita itu sangat baik, terbukti dari terus masuknya aliran modal asing yang masuk baik di saham dan obligasi pemerintah,” ujar Perry di Gedung BI, Jakarta, Jumat, 22 Februari 2019.
Lebih lanjut dirinya mengungkapkan, bahwa arus modal asing yang masuk sebesar Rp45,9 triliun ini sudah lebih besar bila dibandingkan dengan arus modal asing di tahun 2018. Di mana untuk tahun 2018, secara keseluruhannya itu total arus modal asing yang masuk ke Indonesia mencapai Rp13,9 triliun.
“Tahun 2018 satu tahun yang lalu inflow itu Rp13,9 triliun, terutama pada sbn 20,1 triliun , tapi di saham tahun lalu ada outflow Rp6,5 triliun. Ini menunjukkan bahwa confidence investor dalam dan kuar negeri terhadap kondisi ekonomi kita itu sangat baik,” ucap Perry. (*)