Jakarta — PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga), hari ini melaporkan perolehan laba bersih konsolidasi (diaudit) sebesar Rp3,5 triliun di sepanjang tahun 2018. Angka tersebut tercatat naik sebesar 16,9% year-on-year (YoY).
Pertumbuhan laba bersih tersebut didukung oleh pendapatan non bunga atau Non-Interest Income yang naik sebesar 13,8% menjadi Rp3,8 triliun, serta penurunan pada biaya kredit sebesar 63 bps, dari 2,26% menjadi 1,63%. Rasio Loan Loss Coverage (LLC) CIMB Niaga berada di level yang aman sebesar 105,86%.
“Kinerja CIMB Niaga pada tahun 2018 mengalami kemajuan di tengah proses rekalibrasi bisnis dan kondisi pasar yang menantang. Peningkatan pada pendapatan operasional utamanya didorong oleh pendapatan non bunga yang tumbuh sebesar 13,8%,” kata Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M. Siahaan melalui keterangan resminya di Jakarta, rabu 20 Febuari 2019.
Sejalan dengan aspirasi untuk tetap fokus pada kualitas aset, biaya pencadangan turun sebesar 25,7% YoY, menghasilkan penurunan pada biaya kredit dari 2,26% pada tahun 2017 menjadi 1,63% sepanjang tahun 2018. Pencapaian ini berkontribusi pada perolehan laba bersih secara tahunan yang tumbuh 16,9% menjadi Rp3,5 triliun. Kami akan terus menjaga target pertumbuhan sekaligus memperhatikan kualitas aset sebagai prioritas utama.”
Dengan total aset mencapai Rp266,8 triliun per 31 Desember 2018, CIMB Niaga mempertahankan posisinya sebagai bank swasta terbesar kedua di Indonesia dari sisi aset.
Sementara untuk total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp190,8 triliun, dengan rasio CASA sebesar 52,61% dan tabungan yang tumbuh sebesar 8,5% YoY. Hal ini sejalan dengan komitmen Bank untuk mengembangkan layanan digital dan meningkatkan customer experience. (*)