Jakarta – Pernyataan Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dalam debat Capres kedua semalam (17/2) yang menyindir proyek pembangunan infrastruktur di pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla (Jokowi-JK) diyakini tidak akan memengaruhi para investor yang ingin masuk ke Indonesia.
Pernyataan tersebut seperti disampaikan oleh Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara, kepada Infobank di Jakarta, Senin, 18 Februari 2019. Menurutnya, efek debat Capres yang cukup panas semalam itu tak berpengaruh signifikan ke pelaku investor.
“Ga (pengaruh) juga karena itu sekedar kritik yang wajar di ucapkan oleh oposisi,” ujarnya.
Meski pernyataan Prabowo tidak berdampak ke pelaku investor, namun hal ini dikhawatirkan memberikan pandangan negatif masyarakat terhadap pemerintahan Jokowi. Akan tetapi, Jokowi menegaskan, bahwa pembangunan infrastruktur sudah melalui perencanaan yang matang dan telah melalui proses uji kelayakan.
Asal tahu saja, dalam debat Capres semalam, Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menyinggung kinerja Pemerintah dalam membangun infrastruktur masih buruk. Prabowo menyebutkan perencanaan pembangunan infrastruktur pada masa pemerintahan Jokowi cenderung terburu-buru.
“Tim Pak Jokowi bekerjanya kurang efisien, banyak infrastruktur yang dikerjakan dilaksanakan grusa-grusu,” kata Prabowo.
Menurutnya sejumlah proyek yang dilaksanakan Pemerintah tanpa melalui studi kelayakan dan berujung pada kurang efisien, sehingga menyebabkan merugi, karena sulit untuk dibayar. “Ini yang jadi masalah untuk infrastruktur, bukan infrastruktur untuk rakyat malah rakyat untuk infrastruktur,” sindirnya. (*)