Makassar – Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengapresiasi pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan yang jauh di atas pertumbuhan nasional, dengan inflasi yang terjaga. Untuk terus mempertahankan prestasi tersebut, dirinya menyebutkan lima tugas penting yang memerlukan sinergi antarlembaga.
Pertama, kata Perry, yaitu mendorong ekspor dengan pemangkasan prosedur ekspor, kedua meningkatkan investasi atau tingkatkan ease of doing business. Ketiga, meningkatkan pembiayaan terutama infrastruktur, keempat mendorong pariwisata, dan kelima mendorong ekonomi kerakyatan termasuk ekonomi syariah.
“Sinergi antara BI dengan pemerintah dan lembaga terkait lainnya telah mampu menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2018, dan diharapkan akan meningkat pada 2019,” ujar Perry dalam keterangannya di Makassar, Jumat, 1 Februari 2019.
Perry mengungkapkan, dengan keadaan global saat ini yang diwarnai penurunan harga komoditas, Indonesia yang masih mengandalkan ekspor komoditas, termasuk di daerah Sulawesi, perlu semakin meningkatkan sinergi antarlembaga dan mencari sumber pertumbuhan baru.
Senada, Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, menambahkan, bahwa Pemerintah Daerah senantiasa berkoodinasi erat dengan Bank Indonesia, dalam rangka mengendalikan inflasi di Sulawesi Selatan. Gubernur Sulsel juga mengapresiasi Kantor BI Prov. Sulsel, yang telah merangkul seluruh stakeholder daerah dalam mendorong ekonomi Sulawesi Selatan.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur BI melaksanakan penyerahan bantuan kepada beberapa lembaga di area Sulawesi Selatan. Bantuan pertama adalah untuk pengembangan Desa Wisata Rammang-Rammang, berupa pembangunan toilet dan tempat ibadah, iconic sign, center point, dan akses jalan wisata.
Diberikan pula bantuan kepada Pondok Pesantren As’Adiyah, Masjid As’Said Makassar, dan Gabungan Kelompok Tani Sabbarae, masing-masing berupa paket daur ulang sampah, prasarana Masjid, dan prasarana pendukung pertanian. (*)