Jakarta — Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) mendukung kebijakan pemerintah dalam meningkatkan inklusi keuangan khususnya keuangan digital. Hal ini sejalan dengan target inklusi keuangan yang dicanangkan oleh Pemerintah sebesar 75% pada tahun 2019.
Saat ini perkembangan industri fintech di Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir, hal tersebut sejalan dengan adanya berbagai inisiatif produk dan layanan dari berbagai perusaaan.
Ketua Harian AFTECH Kuseryansyah meniai, masih banyak tantangan yang dihadapi guna mencapai target inklusi keuangan tersebut. Minimnya pemahaman publik terhadap peranan dari industri fintech juga dianggap menjadi tantangan tersendiri.
“Banyak masyarakat yang belum paham terhadap peranan fintech salah satunya sebagau pendorong inklusi keuangan. Padahal kehadiran fintech dapat membantu masyarakat,” kata Kuseryansyah di Jakarta, Selasa 29 Januari 2019.
Baca juga: Pembayaran Tunai Masih 75%, BI Genjot Tingkat Inklusi Keuangan
Selain itu, akses yang merata terhadap layanan keuangan juga diharapkan mampu mendorong masyarakat dalam memanfaatkan berbagai layanan untuk kegiatan produktif dengan aman sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat.
Selain menjadi solusi pembayaran bagi masyarakat , industri fintech juga dapat dijadikan masyarakat untuk pengelolaan dana dengan membiayai bisnis Usaha Kecil Menengah (UKM) dan berivestasi dengan mudah.
“Industri fintech merupakan industri sangat luas dan memiliki dampak positif bagi perekonomian, dan perlu dipahami peranannya,” tutup CEO Bizshare Heinrich. (*)