Jakarta- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, hingga akhir tahun 2018 realisasi anggaran pada APBN 2018 masih mengalami defisit sebesar 1,76% dari PDB atau seniali Rp259,9 triliun.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani pada konfrensi pers realisasi APBN-2018 di kantor Kementerian Keuangan Jakarta. Menurutnya APBN tahun 2018 masih sangat optimal dan sesuai target.
“Total defisit APBN teralisasi sebesar Rp 259,9 triliun atau 1,76% dari PDB,” kata Sri Mulyani di Jakarta, Rabu 2 Januari 2019.
Lebih rinci Sri Mulyani menjelaskan, angka tersebut terdiri dari Pendapatan Negara sebesar Rp 1.942,3 triliun atau 102,5% dari target APBN 2018. Sementara Belanja Negara sebesar Rp 2.202,2 triliun atau 99,2% dari target APBN 2018.
Bila lebih rinci lagi, Pendapatan Negara
Rp 1.942,3 triliun dibagi menjadi Pendapatan dalam negeri Rp 1.928,4 triliun, dan Penerimaan Hibah Rp 13,9 triliun.
Sementara Pendapatan Dalam Negeri Rp 1.928,4 triliun dibagi menjadi Penerimaan Perpajakan Rp 1.521,4 triliun dan Penerimaan negara bukan pajak (PNBP) nilainya Rp 407,1 triliun.
Sementara untuk Belanja Negara Rp 2.202,2 triliun terdiri dari Belanja pemerintah pusat Rp 1.444,4 triliun, dan transfer ke daerah dan dana desa (TKDD), mencapai Rp 757,8 triliun.
Untuk belanja pemerintah pusat terdiri dari Belanja kementerian/lembaga mencapai Rp 836,2 triliun, dan Belanja non kementerian/lembaga mencapai Rp608,2 triliun.(*)