Jakarta — Tantangan bagi sebuah perusahaan teknologi informasi saat ini semakin besar. Tuntutan untuk menciptakan aplikasi yang mampu mengatasi masalah serta melakukan tugas spesifik pada korporasi menjadi tantangan tersendiri.
Tak hanya teknis membuatnya, tetapi aplikasi yang dikembangkan itu perlu dipahami dan diakses oleh pengguna awam. Tantangan demikian lazim terjadi pada perusahaan kecil maupun besar.
Untuk menjawab tantangan tersebut telah hadir platform inovatif untuk pengembangan aplikasi, low-code application development, dari OutSystems, yang diklaim Harison Sitohang, CEO PT MultiIntegra Digital (MID) saat ini sedang berkembang pesat.
“OutSystems menghadirkan platform yang fleksibel dalam melakukan built, integrate, deploy and manage untuk berbagai perangkat. Platform ini mampu melakukan pengembangan yang jauh lebih cepat dibandingkan dengan pemrograman konvensional,” tutur bos MID, sebagai Authorized Partner OutSystems di Jakarta, Rabu (12/12).
Untuk pengembangan aplikasi mobile, lanjutnya, Outsystems juga mampu support publish langsung ke App Store dan Google Play. Inilah, kata Harison yang membuat OutSystems saat ini menjadi pemimpin dunia dalam industri penyedia solusi platform pengembangan aplikasi cepat.
“Visi dan misi dari pendiri dan CEO OutSystems, Paulo Rosado, sejak awal perusahaan berdiri sebagai start-up tahun 2001, adalah menciptakan solusi unggul platform pengembangan untuk menghasilkan aplikasi web dan mobile kelas korporasi dengan mengunakan metode terkini,” terangnya.
Kekuatan visi dan pertumbuhan bisnis yang tinggi selama beberapa tahun terakhir terbukti menumbuhkan kepercayaan para investor, perusahaan investasi KKR dan Goldman Sachs telah menyuntikkan dana investasi sebesar US$ 360 juta di tahun 2018 ini, yang menempatkan OutSystems ke dalam jajaran Perusahaan Unicorn startup (Perusahaan dengan valuation lebih dari US$ 1 Miliar).
Dari aspek strategis teknologi dan bisnis, penggunaan platform OutSystems diyakini mampu menjadi alternatif untuk mengurangi ketergantungan pada pembelian sistem paket dari vendor dan untuk melakukan penyesuaian sistem agar sesuai kebutuhan dari waktu ke waktu, khususnya hal ini diperlukan pada sistem untuk proses inti (Core System) di perusahaan.
Untuk kemantapan keamanan jaringan, solusi OutSystems tersedia pada layanan cloud Amazon Web Services (AWS) yang telah memenuhi standar dan sertifikasi sesuai kriteria OutSystems dan pelanggan. AWS juga kapabel dalam memenuhi kebutuhan kecepatan deployment, termasuk kebutuhan alokasi untuk aset database.
Untuk mendukung kebutuhan korporasi yang menggunakan sistem dan portfolio aplikasi skala sangat besar, OutSystems baru-baru ini telah meluncurkan pengembangan aplikasi terkini, OutSystems11, dengan kemampuan yang unggul, dirancang khusus untuk menghadapi keperluan skala raksasa tersebut, dan juga telah menerapkan pengembangan dengan menggunakan Micro Services / Docker Container.
OutSystems telah memperoleh penghargaan dari Gartner Peer Insights Customers’ Choice 2018 untuk 2 kategori sekaligus, yaitu Mobile App Development Platforms dan Enterprise High-Productivity Application Platform as a Service (HPaPaaS). Penghargaan Gartner merupakan hasil review dari berbagai kalangan tokoh, pakar dan praktisi industri TI dari seluruh dunia, kredibel sebagai acuan.
“Teknologi unggul Outsystems juga mampu mendukung Digital Transformation perusahaan jauh lebih cepat dibanding dengan traditional coding, dan ini berdampak pada time to market yang lebih singkat, keuntungan operasional dan penghematan,” kata Harison lagi.
Sementara itu PTMulti Integra Digital (MID) bekerja sama erat dengan OutSystems memberikan pelatihan dan pengenalan metode pengembangan pada platform ini, juga merupakan mitra strategis dalam setiap tahapan implementasi.
MID juga menyediakan informasi pendukung dan komunitas developer dan ketersediaan akses kepada pengguna yang besar.
Saat ini, OutSystems sedang mengembangkan fitur canggih dengan teknologi Artificial Intelligence/Machine Learning (AI/ML) di pusat riset dan pengembangan internal, kerja sama dengan Carnegie Mellon University. Diharapkan dengan semakin pintarnya AI/ML mempelajari pola bisnis yang ada akan sangat membantu developer aplikasi perusahaan untuk mendapatkan solusi secara otomatis.
Dengan sistem Low-code OutSystems memberdayakan pengembang aplikasi, yang sebelumnya adalah bidang pekerjaan yang hanya bisa dilakukan oleh mereka yang ahli bidang IT, kini menjadi bidang yang juga dapat dilakukan oleh seorang awam yang saat melihat masalah atau proses bisnis mampu sendiri menciptakan solusi dan optimasi dengan mengembangkan aplikasi sederhana. (*)