Jakarta — PocketBank, layanan perbankan digital yang dikembangkan oleh PT Anabatics Technologies, telah digunakan oleh salah satu bank milik pemerintah daerah, yaitu Bank DKI. Selain Bank DKI, PocketBank telah melayani perbankan di wilayah regional maupun non regional.
Menurut CEO PT Anabatic Digital Raya, Adriansyah Adnan, tantangan bisnis PocketBank di Indonesia sejak peluncurannya tahun 2014 lalu adalah bank-bank yang sangat high regulated.
“Jadi bank sangat hati-hati untuk beroperasi. Maka dari itu, sistem Pocketbank dirancang untuk meminimalisir perubahan yang terjadi. PocketBank bisa berdiri di depan layanan sistem bank yang ada, dimana layanan baru, produk baru yang quot on quot sesuai kebutuhan milenial atau digital bisa diserve tanpa mengubah sistem bank sendiri,” ujarnya, Rabu (14/11).
Pocketbank merupakan sebuah layanan perbankan digital yang dapat diakses masyarakat secara luas. Bank bisa memadukan PocketBank ke dalam layanan digitalnya, atau mbanking-nya, tanpa merubah teknologi bank yang sudah ada.
Adriansyah menambahkan, latar belakang dikembangkan layanan ini, dilihat dari profil demografi Indonesia yang unik. Seperti survey Hootsuite 2018 tentang “The Banking Industry Paradigm Shift”, bahwa dari 265,4 juta total populasi masyarakat Indonesia, akses terhadap perbankan hanya 36 persen, tetapi terdapat 157 persen koneksi mobile di Indonesia.
“Hal ini membuat Anabatics mengembangkan akses perbankan dari digital, agar bank tidak sulit menjangkau masyarakat hingga ke pelosok,” tambahnya.
Selanjutnya, PocketBank menggunakan solusi LinuxOne dari IBM Indonesia dengan kemampuan zero down time, sehingga bisa membuat PocketBank menerima banyak transaksi, dimanapun, kapanpun, hingga mencapai 3.366 transaksi. (Ayu Utami)