Jakarta – PT Bank BCA Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp4,7 triliun di kuartal III 2018. Angka tersebut mengalami pertumbuhan 21 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya di periode yang sama yang tercatat sebesar Rp3,9 triliun.
Presiden Direktur BCA Syariah, John Kosasih mengatakan, pertumbuhan pembiayaan yang positif itu telah menopang laba bersih perseroan di kuartal III 2018 yang tercatat sebesar Rp38,2 miliar atau meningkat 16,4 persen bila dibandingkan dengan laba bersih tahun lalu di periode yang sama.
Meningkatnya pembiayaan berbanding lurus dengan perolehan dana pihak ketiga (DPK) yang sebesar Rp5,32 triliun, atau tumbuh 19,8 persen secara tahunan (yoy). Kinerja positif ini mendongkrak aset BCA Syariah yang naik 11,4 persen menjadi Rp6,64 triliun dibanding kuartal III 2017 yang sebesar Rp5,9 triliun.
“Kami akan tetap melakukan ekspansi pengembangan jaringan kantor, membangun infrastruktur teknologi, membuat produk berkualitas yang lebih menarik sesuai kebutuhan nasabah, kualitas layanan,” ujar John ketika dihubungi Infobank, di Jakarta, Kamis, 25 Oktober 2018.
Sedangkan dari sisi rasio pembiayaan bermasalah (Non Performing Financing/NPF) di kuartal III 2018, BCA Syariah menjaganya pada level yang tetap rendah yakni sebesar 0,54 persen (gross), atau naik tipis sekali yakni 1 basis points (bps) dibandingkan dengan posisi tahun lalu di periode yang sama.
Lebih lanjut dirinya berharap pertumbuhan kinerja BCA Syariah di tahun depan tetap terjaga di double digit. “Untuk tahun depan kami tetap targetkan naik double digit antara 12 sampai 20 persen,” ucap John.
Dengan kinerja BCA Syariah yang tumbuh semakin baik diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan ekonomi syariah. “Semua elemen harus mendorong supaya perekonomian syariah bisa berkembang lebih cepat,” tutupnya. (*) Dicky F. Maulana