Jakarta – Ketua Wealth Management Standard Board Indonesia/WMSBI, Kapler Marpaung mengapresiasi para lulusan program sertifikasi Wealth Manager (CWM) dan Associate Wealth Manager International (AWMI). Pasalnya banyak orang – orang hebat di industri keuangan yang pernah ikut pelatihan sertifikasi ini.
“Ini adalah Graduation Dual Certification yang pertama yang dilakukan selama ini. Program sertifikasi Wealth Manager memang telah mulai dilakukan sejak tahun 2005 lalu, dan banyak orang yang hadir disini adalah merupakan peserta angkatan pertama waktu itu, seperti saya sendiri Kapler Marpaung, Prof Eduardus Tandelilin ( MM UGM) , Hery Gunardi (Direktur Bank Mandiri), dan pak Sulad H. (Money Wealth) dan masih banyak lagi tokoh atau praktisi senior perbankan dan pasar keuangan lainnya termasuk pejabat dari Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan yang ikut kala itu,” kata Kapler di FEB Universitas Gadjah Mada Jakarta, Jumat, 19 Oktober 2018.
Kapler manambahkan, bahwa kebutuhan akan profesi Wealth Manager di Indonesia masih sangat besar.
Pasalnya saat ini masih banyak orang-orang kaya (High Networth Individuals dan Ultra high net worth individuals/HNI UHNI) yang dilayani oleh Wealth Manager asing dari negara lain. Sehingga mengakibatkan capital flight ke luar negeri.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah capital flight dan membendung banjirnya profesi Wealth Manager atau Manager Investasi asing berkeliaran di Indonesia adalah dengan mencetak profesi Wealth Manager sebanyak mungkin, tentu dengan kualitas yang handal dan profesional. Inilah salah satu visi misi lahirnya WMSBI yang didirikan pada tahun 2016 lalu.
“Sebagaimana kita ketahui bahwa industri Wealth Manager yang paling maju di dunia adalah di Swiss. Hampir setengah dari jumlah kekayaan orang orang kaya/HNI dunia ini dikelola oleh salah satu Bank di swiss yaitu The Union Bank of Switzerland (UBS) Swiss. Inilah menjadi salah satu alasan mengapa WMSBI menjalin kerjasama dengan The Association of International Wealth Management (AIWM) of Switzerland yang merupakan asosiasi wealth manager yang sangat terkenal di dunia,” jelasnya.
AIWM sendiri akan memberikan gelar mulai dari Associate Wealth Manager International (AWMI) dan Certified Wealth Manager International (CWMI).
Jadi peserta program Sertifikasi Wealth manager yang diselenggarakan oleh WMSBI , sekaligus akan mendapatkan dua gelar profesi, dari dalam negeri oleh LSPP IBI dan AWMI dari AIWM Swiss.
Jumlah perserta dual program sertifikasi Wealth Manager yang lulus angkatan pertama ini adalah sebanyak 16 orang, yang sebagian besar berasal dari perbankan disamping perusahaan asuransi, sekuritas dan aset manajemen,
Para lulusan program sertifikasi WM dari WMSBI, tidak hanya dituntut mampu menjual produk keuangaan dan investasi yang sesuai dengan kebutuhan nasabah atau investor, akan tetapi jauh lebih pentingj uga adalah bahwa Wealth Manager dituntut untuk mampu menyediakan produk produk perbankan dan pasar modal, asuransi, dan pensiun, aset manajemen yang komprehensif, sophisticated dan aman.
Dengan demikian trust dari mnasyarakat akan semakin meningkat.
“Beberapa kejadian dimana lembaga keuangan yang mengalami gagal bayar kepada nasabah, mari kita jadikan sebagai refleksi bahwa betapa dibutuhkan Trusted Wealth Manager di lndonesia ini,” ungkap Kapler.
Untuk menjaga independensinya WMSBI menggandeng Program MM FEB Universitas Gadjah Mada dan Priority Banking School sebagai mitra dalam menyelenggarakan pendirian sertifikasinya. Lembaga lain yang telah ditunjuk oleh WMSBI adalah Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI). Dalam acara tersebut, juga dihadiri Dewi Miranti, CEO Priority Banking School dan Prisma dari LPPI.
Sekedar informasi, sesuai laporan dari Wealth Report yang dikeluarkan oleh Knight Frank menunjukkan bahwa jumlah orang kaya/HNI dengan aset lebih dari ijuta USD di Indonesia saat ini adalah sekitar 50.000 orang, sementara orang kaya dengan aset diatas 1 juta USD sekitar 12.000 orang, dan yang memiliki aset diatas 10 juta USD sekitar 3.000. HNI dan UHNI ini tentu membutuhkan layanan dari Wealth Manager yang kredibel. (*)