Jakarta – Setidaknya 90 orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka dalam gempuran terbaru Israel di kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara.
Kementerian Kesehatan setempat mengatakan, serangan Israel yang terjadi pada Minggu (17/12) menghantam blok perumahan milik keluarga al-Barsh dan Alwan di kota Jabalia.
“Perempuan dan anak-anak termasuk di antara korban tewas, dan puluhan lainnya masih hilang,” kata kantor berita Palestina Wafa melaporkan, dikutip Senin (18/12).
Baca juga: PM Israel Isyaratkan Ada Kesepakatan Baru Soal Gencatan Senjata
Adapun, petugas pertolongan pertama dan penduduk setempat sedang mencari korban luka dan diyakini ada lebih banyak mayat yang berada di bawah reruntuhan.
Bahkan, banyak dari para korban yang terluka, termasuk anak-anak, dibawa ke pusat kesehatan terdekat, yang sudah kewalahan menangani pasien.
Termasuk, korban tewas yakni Juru Bicara Kelompok Jihad Islam Palestina Putra Dawoud Shehab seperti diungkapkan seorang pejabat kelompok tersebut kepada kantor berita Reuters.
“Kami yakin jumlah orang yang tewas di bawah reruntuhan sangat besar, namun tidak ada cara untuk menghilangkan puing-puing dan memulihkan mereka karena intensitas tembakan Israel,” katanya melalui telepon.
Sementara itu, petugas medis di Deir el-Balah di Gaza tengah mengatakan sedikitnya 12 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya luka-luka. Sementara di Rafah Selatan, serangan udara Israel terhadap sebuah rumah menyebabkan sedikitnya empat orang tewas.
Sekitar 19.000 warga Palestina tewas di Gaza sejak 7 Oktober. Israel mengatakan 1.147 orang tewas di wilayahnya pada hari itu.
Di sini lain, Israel juga meningkatkan serangan artileri di Gaza selatan yang menghantam kota Khan Younis dan Rafah, tempat sebagian besar pengungsi Palestina berlindung.
Meningkatnya pemboman di wilayah selatan telah memperburuk situasi kemanusiaan, dengan orang-orang yang kelaparan berebut makanan dan air, lalu mengambil mereka dari truk bantuan karena putus asa.
Israel pada hari Minggu (17/12) mengatakan akan membuka kembali Penyeberangan Karem Abu Salem di timur tetapi tidak jelas apakah pasokan sudah melewati sana.
PBB memperkirakan 1,9 juta orang atau sekitar 80 persen populasi Gaza menjadi pengungsi akibat perang.
“Saya tidak akan terkejut jika orang-orang mulai meninggal karena kelaparan, atau kombinasi dari kelaparan, penyakit, dan lemahnya kekebalan tubuh,” kata Philippe Lazzarini, kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA. (*)